Diprank Sekolah, 1 Siswi SMKS Aisyiyah Manna Pilih Putus Sekolah

Siswi SMKS Aisyiyah Manna pilih putus sekolah karena trauma dan kecewa dengan keputusan sekolah.-Renald/Bengkuluekspress-

Harianbengkuluekspress.id-Buntut dari hasil rapot sekolah yang naik kelas ternyata tidak yang ada di SMKS Aisyiyah menyebabkan satu siswi memilih putus sekolah.

Sebelumnya ada sebanyak 3 siswi di SMKS Aisyiyah Manna yang dalam raport ditulis naik ke kelas 12 dari kelas 11, tetap dinyatakan pihak sekolah tidak naik kelas.

Salah seorang siswi tersebut yang merasa dirugikan pihak sekolah memilih tidak melanjutkan sekolah kembali, karena merasa kecawa, yaitu Nezza Dergahayu.

BACA JUGA:Amalkan Doa Ini Setelah Belajar, Insya Allah Terhindar dari Kesalahan

BACA JUGA:Amalkan Doa Ini, Insya Allah Dapat Ilmu yang Bermanfaat

Sedangkan, 2 orang siswi lainnya memilih untuk pindah sekolah dan tidak mau lagi bersekolah di SMKS Aisyiyah Manna, yaitu Lisi Puspitasari dan Sania Putri Ayu.

Dengan kejadian tersebut Nezza merasa terpukul dengan pihak sekolah, mengingat dirinya sangat ingin sekali bersekolah meskipun ekonomi orang tua serba terbatas. Namun pihak sekolah dianggapnya telah mengeprank atau mempermainkannya dan orang tuanya.

"Karena pihak sekolah menyatakan saya tidak naik kelas padahal rapot naik. Saya pilih berhenti dan tidak mau sekolah lagi. Saat ini saya kerja di warung minuman. Kalau Lisi Puspita Sari dan Sania Putri Ayu sudah daftar ke sekolah Muhammadiyah," ujarnya.

Nezza mempertanyakan pihak sekolah yang seperti mempermainkannya. Sebab di rapor kenaikan kelas yang diterima, nilainya yang cukup bagus dengan keterangan naik ke kelas XII.

Bahkan raport tersebut sah dan ditandatangani oleh Wali Kelas dan Kepala Sekolah SMKS Aisyiyah Manna.

BACA JUGA:Pengurus Koperasi Kembalikan Rp 100 Juta, Segini Total Pinjaman 12 Koperasi di Bengkulu Tengah

BACA JUGA: Uang Pasien BPJS Harus Dikembalikan, Ini Instruksi Direktur RSUD Mukomuko pada Sang Dokter

"Saya saat menerima raport sangat senang karena sekolah itu memang yang saya mau. Tetapi pelayanannya kepada saya tidak baik. Kepala sekolah  juga pernah mengucapkan sakit hati kepada saya. Padahal saat mengambil raport wali kelas mengatakan kami semuanya naik kelas dan tidak ada yang tinggal. Dalam raport juga naik kelas," ungkapnya.

Awalnya Nezza menyampaikan bahwa ia sangat berharap dapat menyelesaikan sekolah di sekolah kejuruan dengan jurusan farmasi. Hingga nantinya ia dapat melanjutkan kuliah ke jurusan yang sama yaitu Farmasi untuk menggapai cita-citanya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan