Sapras Penanganan Bencana Tak Layak Pakai, Ini Rinciannya
BOCOR : Kabid Darurat dan Logistik, Andri Edo Saputra SSos saat menunjukan perahu karet BPBD Benteng bantuan BNPB tahun 2014 bocor dan masa pemakaian sudah kadaluwarsa.-Bakti/BE -
harianbengkuluekspress.id - Kondisi sarana dan prasarana (Sapras) penanganan bencana di Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) sebagian besar dalam kondisi rusak dan sudah tak layak pakai.
Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Benteng, Harmen Junaidi ST, melalui Kabid Darurat dan Logistik, Andri Edo Saputra SSos menjelaskan, salah satu Sapras yang dalam kondisi rusak ialah dua unit perahu.
Baik itu perahu karet maupun perahu fiber yang digunakan untuk membantu melakukan pencarian orang tenggelam serta evakuasi saat terjadi banjir.
"Perahu karet yang kita miliki saat ini merupakan bantuan BNPB tahun 2014. Masa pemakaiannya sudah kadaluwarsa. Disamping itu, perahu karet juga sudah mengalami kebocoran. Kami khawatir jika terjadi bencana kita tidak sigap dan tanggap," ungkap Edo.
Selain itu, sambung Edo, mesin senso yang merupakan Sapras andalan BPBD juga banyak yang mengalami kerusakan. Dari total 9 unit yang mesin senso yang tersedia, sebanyak 5 unit dalam kondisi rusak. Hanya 4 unit yang dalam kondisi prima karena merupakan pengadaan tahun 2024.
Menurut Edo, kebutuhan mesin senso di BPBD Benteng masih sangat kurang.
Idealnya, beber Edo, terdapat 1 unit mesin senso di setiap kecamatan se-Kabupaten Benteng. Dengan demikian, penanganan bencana pohon tumbang bisa dilakukan secara cepat.
"Kalau bisa, kita punya mesin senso minimal 1 unit di setiap kecamatan. Ketika ada bencana, pemerintah melalui BPBD bisa merespon cepat," jelas Edo.
BACA JUGA:Jumlah Pemilih di Benteng Segini
BACA JUGA:82.134 Jiwa Ditetapkan Masuk Ini
Tak hanya itu, terang Edo, Sapras lain yang juga mengalami kerusakan ialah tenda posko atau bisa digunakan sebagai tempat pengungsian ketika terjadi bencana alam. Baik itu banjir, tanah longsor dan bencana lainnya.
Sebanyak 2 unit tenda bantuan dari BNPB mengalami kerusakan. Terpal yang biasa digunakan sebagai atap sudah mengalami kebocoran.
"Proposal usulan sudah kita sampaikan ke BNPB. Mudah-mudahan apa yang kita usulkan dapat diakomodir Pemerintah Pusat melalui BNPB," harap Edo.(bakti)