Antisipasi Gepeng Musim Ramadan, Ini Kata Kepala Dinsos Kota Bengkulu
RIO/BE Menjelang bulan ramadan keberadaan jumlah gelandangan, pengemis, manusia silver dan anak jalanan di Kota Bengkulu kerap meningkat.--
Harianbengkuluekspress.id - Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bengkulu secara masif mengantisipasi kemunculan para gelandangan dan pengemis musiman menjelang bulan Ramadan 1446 Hijriah. Fenomena ini biasanya terjadi setiap tahun baik dilakukan warga lokal maupun yang datang dari luar daerah hanya untuk mengemis.
"Nanti kita temui mereka (gepeng) apakah mereka warga kota Bengkulu atau warga luar. Nanti kita identifikasi apa alasan mereka mengemis," ujar Kepala Dinsos Kota Bengkulu, Sahat M Situmorang, Selasa 18 Februari 2025.
Dinsos melakukan upaya mencegah lonjakan gepeng, anak jalanan selama ramadan. Aktifitas mengemis dijalanan itu dilarang berdasarkan perda nomor 07 tahun 2017 Kota Bengkulu. Meski diatur sanksi bagi yang melanggar namun Dinsos lebih mengutamakan cara pendekatan/humanis.
"Kalau dia warga kota Bengkulu dan alasan mengemis ini karena faktor kemiskinan, maka nanti kita lihat apakah dia sudah masuk dalam daftar penerima bantuan sosial," jelas Sahat.
BACA JUGA:Mahasiswa Setor Rp 530 Juta, Dugaan Penipuan Study Tour Unihaz Diproses Polresta Bengkulu
Jika nanti terungkap yang bersangkutan sudah masuk dalam Data Terpadu Kesejhateran Sosial (DTKS) dan sudah menerima bantuan sosial, maka diberikan peringatan agar tidak lagi mengemis. Sebab, dengan diberikan bantuan sosial merupakan cara pemerintah untuk mengakomodir kebutuhannya, dengan harapan tidak memilih untuk menjadi gelandangan dan pengemis musiman.
"Ya, percuma kalau negara bantu, tetapi dia masih mengemis. Tujuan adanya bansos ini supaya meringankan bebannya," kata Sahat.
Sedangkan untuk gepeng yang identitasnya merupakan warga diluar Kota Bengkulu, maka tidak ada pilihan lain untuk mengembalikannya ke daerah asal.
"Kita coba nanti fasilitasi mereka pulang ke daerah asal dan berkoordinasi dengan Dinas sosial setempat terkait penanganan gepeng tersebut," pungkasnya.
BACA JUGA:Pemangkasan Anggaran di Pemkab Mukomuko Bakal Bertambah, Begini Penjelasan Asisten 2
Hal ini menjadi tantangan bagi Dinsos sendiri karena pihaknya harus tegas namun tetap mengedepankan cara humanis. Hanya saja, membutuhkan waktu dan proses yang sangat panjang untuk bisa membuahkan hasil yang signifikan. Sebab, keberadaan gepeng seperti regenerasi bahkan hasil pendataan Dinsos sudah banyak orang yang melakukan kegiatan yang sama berulang-ulang kali meski telah diberikan pembinaan oleh pemerintah. (Medi Karya Saputra)