Air Sungai Mertam Menghitam, Ada Apa? Diduga Ada Pencemaran

RENALD/BE Air Sungai Mertam di Desa Lubuk Ladung Kecamatan Kedurang Ilir kembali berwarna hitam yang diduga tercemar.--

Harianbengkuluekspress.id - Kembali menghitamnya air di Sungai Mertam di Desa Lubuk Ladung, Kecamatan Kedurang Ilir selalu mendapatkan sorotan.

Sebab menghitamnya Sungai Mertam diduga akibat tercemar limbah CPO dari Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT. Bengkulu Sawit Lestari (BSL) yang beroperasi di sana.

Bahkan selain menghitam, air Sungai Mertam juga seperti berminyak. Bahkan sebelumnya di Sungai Mertam juga terdapat kejadian ribuan ikan mati yang tidak diketahui pasti penyebabnya. 

Menyikapi hal tersebut Humas PT BSL, Idius Safari SH menuturkan tidak dapat menuduh menghitamnya air Sungai Mertam akibat tercemar limbah produksi CPO. Idius mengatakan banyak faktor lain penyebab air di  Sungai Mertam menghitam, diantaranya karena dampak musim kemarau berkepanjangan yang terjadi di BS.

BACA JUGA:SEVA Raih Penghargaan dari Marketeers Editor's, Berikut Kategorinya

BACA JUGA:Bea Cukai Bengkulu Dorong Pelaku Usaha Ekspor Ikan, Stoknya Melimpah

"Bisa saja penyebab air di Sungai Mertam terlihat hitam dari permukaan itu karena endapan di dasar sungai saat kemarau," ujarnya Senin 16 September 2024

Lebih lanjut, Idius mengatakan air Sungai Mertam rutin menjalani uji laboratorium dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) BS. Idius mengatakan setidaknya hampir setiap bulan DLHK mengambil sampel air dari Sungai Mertam, terakhir pada Kamis 12 September 2024.

"DLHK telah mengambil sampel air Sungai Mertam, nanti kita akan tahu penyebab air menghitam," klaim Idius.

Sementara itu, Kepala DLHK BS, Ir Haroni SP menuturkan sampel air sungai yang diambil tersebut bukan hanya karena warna berubah hitam saja. Namun, pengambilan sampel air sungai tersebut memang rutin dilakukan setiap 3 bulan sekali oleh DLHK untuk memastikan kualitas air di sungai.

BACA JUGA:Banyak Warga Belum Update Data Adminduk, Ini Penyebabnya

"Untuk hasilnya tunggul 10 hari ke depan baru keluar. Sebab, sampel itu diuji ke laboratorium di Kota Bengkulu," singkatnya.

Haroni juga mengatakan bahwa pihaknya dalam melakukan pengecekan sampel akan profesional. Sebab hasil uji laboratorium yang telah keluar akan menjadi acuan untuk langkah yang diambil untuk menjaga lingkungan, khususnya air di sungai.

"Jadi tidak perlu khawatir dengan hasil uji laboratorium yang kami keluarkan, karena hasilnya akan menjadi acuan kami untuk langkah yang diambil," pungkasnya. (Renald)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan