Harianbengkuluekspress.id - Penjabat (Pj) Wali Kota Bengkulu, Arif Gunadi menginggatkan seluruh sekolah tak melakukan pemaksaan terhadap peserta didik baru.
Salah satunya, tidak mewajibkan seluruh siswa membeli seragam di sekolah, hal ini berlaku disetiap jenjang mulai dari PAUD, TK, SD dan SMP di Kota Bengkulu.
"Tolong melalui Diknas sampaikan ke kepala sekolah jangan mengkoordinir baju seragam, tapi biarkanlah wali murid membeli baju seragam sendiri. Seragam itu bisa mereka beli sendiri di toko atau mereka tempa/bikin sendiri," kata Arif.
Adapun jenis seragam tersebut seperti putih merah, putih biru dan pramuka, olahraga. Namun, bagi orang tua yang tetap ingin membeli dari sekolah juga tidak dilarang asal tidak memberatkan.
BACA JUGA:Siapkan Belasan Ribu Blanko KTP, Berikut Tujuannya
BACA JUGA:Lomba Bertutur Tingkatkan Kegemaran Membaca, Ini Pemenangnya
Di sisi lain, Arif memberikan instruksi kepada seluruh kepala sekolah untuk tetap menjalankan program Gerakan Peduli Siswa (GPS). Pihak sekolah diminta untuk menginput data-data siswa yang berasal dari keluarga kurang mampu atau perekonomian rendah. Hal ini berguna sebagai acuan untuk menyalurkan manfaatkan program GPS tersebut bisa tepat sasaran.
"Program ini ditujukan untuk saling tolong menolong, jika ada murid yang belum mampu membeli seragam maka siswa yang lain bisa membantu," jelas Arif.
Untuk diketahui, GPS merupakan program gerakan moral untuk saling membantu sesama siswa yang telah diluncurkan pemkot sejak 2019 lalu.
BACA JUGA:1.081 Pelajar Belum Rekam KTP-el, Ini yang Dilakukan Disdukcapil Benteng
Di setiap sekolah nantinya dibentuk pengurus GPS, dan secara teknis setiap hari jumat, pengurus GPS sekolah akan mengumpulkan infaq kepada siswa-siswi untuk membantu siswa-siswi yang kurang mampu ataupun kegiatan yang bersifat sosial.
"Ini sekaligus melatih untuk terus berinfaq, menumbuhkan rasa kebersamaan dan kepedulian terhadap sesama siswa. Insya allah kita mendapat amal dan pahala. Hasil infaq tersebut setiap bulannya nanti didata dan disalurkan sesuai kebutuhan," terangnya.
Untuk itu, kepada pihak orangtua diharapkan mendukung program ini, karena program GPS dari siswa untuk siswa. Tujuannya menanamkan rasa kepedulian dan sosial kepada anak sejak usia sekolah, sedangkan guru hanya memantau. Bagi yang uang jajannya kecil atau pas-pasan, siswa tidak diwajibkan untuk infaq dan sedekah.
BACA JUGA:33 Pelaku UMKM Dilatih, Ini Harapannya
"Harus ada transparansi di sekolah, baik kepsek, dewan guru, maupun komite agar tetap terjaga keharmonisan di lingkungan sekolah," pungkasnya. (Medi)