harianbengkuluekspress.id - Sejumlah petani padi di areal persawahan Kelurahan Kemumu Kecamatan Arga Makmur Kabupaten Bengkulu Utara (BU) telah memasuki masa panen. Kendati masih bisa panen, hasil produksi padi mengalami penurunan drastis karena disebabkan oleh serangan hama tikus.
Supaidin, salah seorang petani padi saat disambangi mengatakan, bahwa akibat dampak dengan serangan hama tikus, dalam 1 hektare lahan sawah, hanya dapat menghasilkan 2 hingga 2,5 ton gabah saja. Padahal kondisi normal dapat menghasilkan 4 ton gabah bahkan lebih. Yang artinya terdapat penurunan hasil hingga 50 persen.
"Ya, mas dampaknya sangat signifikan, karena hasil kita menurun hingga 50 persen, ini dikarenakan dampak hama tikus yang membuat hasil panen kita sangat jauh turunnya," ujarnya.
Ditambahkanya, bukan hanya hama tikus, hama burung juga menjadi kendala bagi para petani. Dirinya pun mengakui, bahwa ada beberapa petani yang gagal panen akibat diserang hama tikus dan burung.
"Bukan hama tikus saja yang menyerang, namun hama burung juga menjadi kendala dan ada beberapa lahan sawah milik petani ada yang gagal panen mas," ungkapnya.
BACA JUGA:Hotmix Jalan Taba Lagan-Pagar Gunung Tuntas 2025, Ini Panjang dan Lebarnya
BACA JUGA:Pembangunan Rusun PNS Diusulkan ke Kementerian Ini
Kendati demikian lanjut Kisman, hal ini dapat diimbangi sedikit dengan kenaikan harga gabah, sehingga kendala tersebut dapat sedikit teratasi. Karena harga gabah saat ini diharga Rp 6.500,- per kilogramnya.
"Beruntung harga gabah ada kenaikan, hingga kendala yang kita hadapi dapat sedikit terbantu mas," tukasnya.(afrizal)