“Teruntuk isian seblak tergolong murah karena memang kami tidak terlalu banyak mengambil untung, yang terpenting laris. Meskipun begitu kami juga tetap mendapat keuntungan karena tidak ada penjual yang ingin rugi” terang Budi.
Usaha seblak Budi menyiapkan meja untuk tempat makan pembeli dalam bentuk meja kayu yang panjang dan saling berhadapan, ada juga yang berbentuk letter L agar memaksimalkan kekosongan tempat yang ada.
“Untuk pembeli sendiri itu dari berbagai kalangan, namun kebanyakan di ramaikan oleh anak muda baik itu anak sekolahan atau anak kuliahan,” ujarnya.
Dibalik kenikmatan seblak prasmanan ini, budi memasok bahan dasar seblak dari beberapa tempat.
Teruntuk frozen food, mereka membeli di Ami, Kebun Tebeng dan bahan dasar kuahnya membeli di Pasar Panorama.
Budi juga mengaku memilih rempah yang masih segar di pasar terutama cabainya agar kualitas rasa dari kuahnya terjaga.
Pemilik seblak prasmanan, Budi mengungkapkan, dia telah beroperasi genap setahun pada Agustus lalu dan telah mendapatkan keuntungan yang signifikan.
BACA JUGA:Ide Berjualan, Tren Kuliner Kekinian Donat Kukus, Peluang Bisnis yang Menjanjikan
“Sebelumnya saya juga tidak menyangka bisa seramai sekarang, tentu sangat berbeda sekali saat pertama kali saya buka disini. Alhamdulillah sekarang per hari dapat omsetnya sekitar Rp 1,5 jutaan” terang Budi.
Menurut Budi, karena letaknya yang strategis juga halamannya yang cukup luas itu menjadi alasan ramainya para pembeli.
“Saya berharap usaha ini bisa terus berlanjut, dan apabila ada rezeki insyallah bisa membuka cabang ditempat lain serta cita rasa seblaknya juga tetap terjaga,” Pungkasnya.(Mg1)