Harianbengkuluekspress.id - Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Bengkulu Selatan (BS), Lusi Wijaya MPd menyampaikan 115 Sekolah Dasar (SD) mengalami penambahan mata pelajaran.
Hal tersebut dikarenakan tuntutan kurikulum merdeka yang telah diterapkan di BS.
Dengan begitu BS harus mengalami kekurangan guru SD yang mengajar mata pelajaran di kelas. Bahkan kekurangan guru tersebut mencapai ratusan orang dalam tahun 2024.
"Mata pelajaran tersebut yang harus ada di setiap sekolah dasar yaitu mata pelajaran Bahasa Inggris. Setiap sekolah harus ada satu orang guru bahasa Inggris, itu saja membutuhkan 115 orang guru," ujar Lusi, Kamis 5 September 2024.
BACA JUGA:ANBK Digelar di Luar Sekolah, Ini Penyebabnya
BACA JUGA:NTP Perkebunan Rakyat Menurun, Ini Penjelasan Kepala BPS Kota Bengkulu
Lebih lanjut, Lusi juga menjelaskan hal tersebut juga berlaku kepada Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang ada di BS. Ia menyampaikan untuk SMP ada mata pelajaran tambahan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
"Untuk SMP mata pelajaran yang membahas tentang teknologi informasi dan komunikasi, seperti komputer dan internet dibutuhkan 3 orang," jelasnya.
Lusi mengatakan jika dikalikan jumlah SMP yang ada di BS sebanyak 30 SMP. Maka dibutuhkan 90 orang guru TIK yang siap mengajar siswa di tingkat SMP.
"Belum lagi dari analisis kebutuhan guru yang dibutuhkan di setiap sekolah mulai SD dan SMP. Sudah jelas kalau dilihat dari kekurangan jumlah guru yang dibutuhkan masih banyak kurangnya," katanya.
BACA JUGA:SPBU Jamin Kuota BBM Subsidi Aman, Masyarakat Diminta Tak Panik
Adapun untuk analisis kebutuhan guru di tingkat SD untuk guru kelas kekurangan 100 orang. Lalu guru agama 24 orang, guru pendidikan jasmani (Penjas) sebanyak 59 orang, yang artinya dibutuhkan 183 guru dengan jumlah ruang belajar sebanyak 838 unit.
''Adapun untuk tingkat SMP pendidikan agama Islam dibutuhkan 10 orang, PKN sebanyak 13 orang, IPS sebanyak 11 orang, Bahasa Indonesia sebanyak 12 orang, Bahasa Inggris sebanyak 4 orang, Matematika sebanyak 13 orang, IPA sebanyak 5 orang, Penjaskes sebanyak 13 orang, Seni Budaya sebanyak 16 orang, BK sebanyak 23 orang dan Prakarya sebanyak 32 orang," terangnya.
Lusi menjelaskan rincian tersebut sesuai dengan analisis kebutuhan guru SMP terhitung dari Januari sampai Juni 2024 dengan kekurangan untuk SMP 152 orang. Bahkan ditambah ada 3 orang guru yang pensiun menjadi 153 orang.
BACA JUGA:Sukseskan PON XXI, Telkomsel Hadirkan Layanan 5G