Terima Sertifikat Tanah Ulayat, Ini Kata Apai Janggut

Rabu 11 Sep 2024 - 10:11 WIB
Reporter : Ary
Editor : Asrianto

Harianbengkuluekspress.id - Tokoh masyarakat adat Dayak Apai Janggut selaku Tuai Rumah Dayak Iban Menua Sungai Utik mengajak Masyarakat Hukum Adat di seluruh Indonesia untuk menyertipikatkan tanah ulayat mereka, untuk ikut menjaga dan memelihara wilayah adat masing-masing.

Apai Janggut menyampaikan ajakan ini saat menerima sertipikat tanah ulayat dari Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Penerimaan sertifikat tersebut dalam acara pembukaan International Meeting on Best Practices of Ulayat Land Registration in Indonesia and ASEAN Countries, di Bandung 5 September 2024.

BACA JUGA:Cegah Stunting dan Wujudkan Generasi Emas, Pemkab Mukomuko Gencarkan Gerakan Gemar Makan Ikan

BACA JUGA:Terima Sertipikat dari Menteri AHY, Masyarakat Hukum Adat di Kapuas Hulu Bahagia

Dalam sambutan pendek yang disampaikannya dalam bahasa Dayak, Apai menjelaskan bahwa wilayah adat yang terjaga itu terdiri dari tiga elemen, yaitu hutan, tanah, dan sungai.

"Pesan leluhur kami, jaga dan peliharalah wilayah adat," ucap Tuai Rumah Dayak Iban Menua Sungai Utik, yang didampingi penerjemah berbahasa Indonesia dan seorang wanita Dayak.

"Jadi hutan dianggap sebagai bapak kami karena 80 persen kehidupan sehari-hari masyarakat Iban tidak lepas dari hutan, hutan adalah kehidupan bagi kami,” kata Apai di depan ratusan hadirin dari dalam dan luar negeri.

"Tanah merupakan ibu, karena dari tanah kami bisa dapat bercocok tanam, mengelola untuk kehidupan kami. Sungai kami anggap seperti darah, apabila sudah tercemar, lingkungan tidak lagi lestari, air jika tidak jernih maka keruh, begitu juga tidak bagus buat manusia," lanjut Apai Janggut dalam sambutannya.

BACA JUGA:Berikan Ceramah Pada Pembekalan kepada Pasis Dikreg LII Sesko TNI, Ini Kata Menteri AHY

BACA JUGA:Buka Pertemuan Puncak Internasional Pertama Tentang Tanah Ulayat, Ini Kata AHY

Bukan hanya mendaftarkan tanah ulayat, Apai Janggut pun mengajak seluruh Masyarakat Hukum Adat untuk menjaga wilayah adat masing-masing sebelum terjadi konflik terkait tanah yang ditempati. 

"Dari Sabang sampai Merauke, mari jagalah wilayah adat masing-masing karena wilayah inilah yang menjadi titipan leluhur. Kami dari Sungai Utik memberikan pesan, jaga mata air jangan sampai meneteskan air mata," pungkasnya. (*)

 

Kategori :