MUKOMUKO,BE – Pengisian data pokok pendidikan (Dapodik) yang di lakukan operator dapodik sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) sangat mempengaruhi kemajuan sekolah bersangkutan. Jika dapodik diisi dengan data yang asalan, maka yang dirugikan sekolah dan pemerintah daerah. Contohnya kondisi bangunan sekolah rusak diisi bangunan kondisinya bagus. Hanya karena mengejar penilaian akreditasi.
''Kalau kondisi rusak, namun dilaporkan baik. Sudah barang pasti, pemerintah daerah tidak bisa mengajukan anggaran dana alokasi khusus (DAK) untuk perbaikan gedung sekolah,'' demikian kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Mukomuko Epi Mardiani kepada BE, Sabtu (18/11).
isampaikannya saat ini Direktorat Jendral Pendidikan telah merancang aplikasi versi terbaru Dapodik. Dalam penggunaan aplikasi itu pun harus lebih hati-hati dan akurat. Untuk mencegah terjadinya kesalahan dalam penggunaan dan pengisian data di Dapodik. Epi mengaku seluruh operator Dapodik baik operator di sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) yang ada di daerah ini akan diberikan pelatihan.
Operator akan dilatih bagaimana proses mendownload, menginstal dan cara penggunaan aplikasi di Dapodik oleh operator sekolah. Sebab kata Epi, hingga sekarang masih banyak operator yang belum memahami cara penggunaan aplikasi versi terbaru tersebut.
Pelatihan operator dapodik di daerah ini, direncanakan digelar tahun 2024 dan langsung mendatangkan pemateri dari Kementerian Pendidikan.”Ini penting dan telah kami rancang pelatihannya di tahun depan. Tujuannya agar seluruh operator dapat mengaplikasikan dan mengisi data di Dapodik dengan benar dan baik. Sehingga tidak ada terjadi kesalahan.Jika salah, maka yang dirugikan sekolah dan daerah,”ungkapnya. (900)