Harianbengkuluekspress.id - Serapan pupuk subsidi di Provinsi Bengkulu hingga saat ini masih terbilang rendah. Ketua Tim Kerja Pupuk Pestisida dan Alsintan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (TPHP) Provinsi Bengkulu Destriana mengatakan, pupuk subsidi jenis urea dengan alokasi 26.286 ton baru terealisasi sebesar 14.379 ton.
"Realisasi pupuk subsidi jenis urea ini, baru 54 persen," kata Destriana, Minggu, 3 November 2024.
Tidak hanya pupuk subsidi jenis urea, untuk pupuk subsidi jenis NPK realisasinya juga masih rendah. Berdasarkan alokasi 37.496 ton, realisasinya mencapai 23.743 ton atau sekitar 63 persen. Saat ini, proses realisasi masih terus berlangsung.
"Realisasinya masih terus dilakukan," tuturnya.
BACA JUGA:208 Pasutri di Kaur Ajukan Cerai, Didominasi Istri Gugat Suami
BACA JUGA:Rumah Terbakar, Uang Rp 45 Juta Jadi Abu
Kemudian, untuk pupuk subsidi jenis NPK formula khusus yang dialokasikan sebanyak 11 ton, hingga saat ini belum terserap sama sekali.
"Kalau untuk NPK formula khusus memang belum terealisasi sama sekali," ungkap Destriana.
Ada beberapa faktor tidak terserapnya, pupuk subsidi jenis NPK formula khusus.
Menurut Destriana, pupuk subsidi jenis NPK formula khusus itu dialokasikan di Kota Bengkulu untuk tanaman kakao. Hanya saja, tanaman kakao tersebut tidak lagi produksi tahun ini. Sehingga pupuknya tidak bisa direalisasikan.
"Kemungkinan sampai akhir tahun nanti, tidak terserap," tegasnya.
Upaya penyerapan pupuk subsidi itu, menurut Destriana terus dilakukan sampai akhir tahun 2024.
Sebab, setiap kabupaten/kota telah dialokasikan masing-masing pupuk subsidinya. Tinggal lagi kabupaten/kota melakukan penyerapan secara maksimal.
"Mudah-mudahan serapannya terus meningkat," ujarnya.