Harianbengkuluekspress.id – Menjelang Pilkada serentakpada 27 November 2024, Pemerintah Kabupaten Mukomuko serius mempersiapkan jalannya pemilihan
Untuk itu, Pemkab Mukomuko menggelar rapat koordinasi (rakor) bersama seluruh pemangku kepentingan.
Rapat ini tidak hanya sekadar persiapan administratif, tetapi juga menyoroti isu-isu potensial yang bisa menjadi hambatan dalam penyelenggaraan Pilkada.
Berbagai pihak hadir dalam pertemuan ini, mulai dari TNI, Polri, Bawaslu, KPU, hingga instansi pemerintah daerah, dengan satu tujuan: memastikan Pilkada berlangsung aman, tertib, dan damai.
BACA JUGA:Pemkab Mukomuko Telusuri Aset Milik Daerah, Ini Alasannya
BACA JUGA:Majukan Kota Bengkulu, DISUKA Gagas Wisata Go Internasional
Pjs Bupati Mukomuko, M. Rizon, yang memimpin rapat, menegaskan bahwa agenda kali ini sangat strategis dalam mencegah potensi konflik di lapangan.
"Kami fokus pada pemetaan kegiatan di lapangan dan memastikan semua pihak siap menghadapi berbagai situasi. Upaya ini penting untuk menjaga Mukomuko tetap aman dan kondusif selama Pilkada," jelas Rizon, Senin (tanggal belum tersedia) di Mukomuko.
Ia juga menyatakan bahwa berkat dukungan TNI dan Polri, situasi keamanan di Mukomuko sampai saat ini dalam keadaan terkendali.
"Alhamdulillah, berkat kerja keras TNI dan Polri yang aktif memetakan titik-titik rawan, kondisi di Mukomuko tetap stabil dan aman menjelang hari pemilihan," ungkapnya.
Di sisi lain, KPU Kabupaten Mukomuko memastikan bahwa seluruh tahapan Pilkada telah berjalan sesuai peraturan.
Rizon mengungkapkan bahwa surat suara untuk pemilihan gubernur, wakil gubernur, bupati, dan wakil bupati sudah tiba di Mukomuko sejak 18 Oktober 2024, dan saat ini sedang melalui tahap sortir dan pelipatan.
"KPU sedang melakukan proses sortir dan pelipatan surat suara sebagai persiapan distribusi ke Tempat Pemungutan Suara (TPS). Kami akan memastikan semua berjalan tepat waktu," tambahnya.
Untuk keamanan distribusi logistik, TNI dan Polri telah bersiaga untuk mengawal seluruh proses hingga ke tingkat TPS.
"Distribusi logistik akan mendapat pengawalan ketat dari personel keamanan, sehingga masyarakat bisa merasa tenang dan aman saat menjalankan hak pilihnya," lanjut Rizon.