Calon Wali Kota Bengkulu, Dani Hamdani mengatakan, Pemerintah Kota Bengkulu saat ini memiliki beberapa program religius yang dikenal luas oleh masyarakat.
Salah satunya adalah program pendampingan bagi keluarga yang sedang berduka. Setiap kali ada warga yang meninggal dunia, pemerintah hadir secara langsung untuk menyerahkan akta kematian kepada keluarga yang ditinggalkan.
Program ini diakui sangat membantu masyarakat, khususnya dalam hal administrasi yang cepat dan praktis.
"Kami akan melanjutkan program itu, karena sangat membantu masyakarat yang sedang berduka di Kota Bengkulu dalam urusan administrasi," kata Dani, Selasa, 12 November 2024.
Selain itu, Pemerintah Kota Bengkulu juga memiliki program khusus untuk menyantuni anak yatim. Program ini bfokus pada pemberian bantuan material dan dukungan moral kepada anak-anak yatim di Kota Bengkulu.
"Anak yatim adalah amanah bagi kita semua, dan kami akan memastikan bahwa mereka mendapat perhatian khusus," ungkap Dani.
DISUKA juga berkomitmen untuk memakmurkan rumah ibadah yang ada di Kota Bengkulu. Program ini telah berjalan di pemerintahan sebelumnya dan dirasa berhasil meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan keagamaan.
"Bagi kami, memakmurkan rumah ibadah adalah salah satu langkah penting untuk mewujudkan kehidupan masyarakat yang lebih harmonis dan religius," ujar Dani.
Menurut Dani, program-program tersebut adalah bagian dari visi besar mereka untuk menciptakan Bengkulu yang lebih baik. DISUKA menyatakan, jika dipercaya memimpin, mereka akan terus mendukung dan mengembangkan program-program religius yang telah ada.
"Kota Bengkulu sudah punya pondasi kuat dalam hal keagamaan. Kami hanya tinggal melanjutkan dan memperbaiki apa yang masih kurang," ujarnya.
Sementara itu, Calon Wakil Walikota Bengkulu, Sukatno meyakini, pendekatan religius ini akan mempererat hubungan antara pemerintah dan masyarakat. Sehingga dapat menciptakan pemerintahan yang lebih inklusif.
"Keberadaan pemerintah harus bisa dirasakan langsung oleh masyarakat, bukan hanya lewat kebijakan-kebijakan di atas kertas," tambah Sukatno.
Meskipun mereka berjanji melanjutkan program-program yang sudah ada, DISUKA juga merencanakan inovasi tambahan.
Salah satunya adalah pemberian bantuan pendidikan bagi anak-anak yang kurang mampu.
"Program ini diharapkan dapat melengkapi program santunan anak yatim yang telah ada, dengan fokus pada pemberdayaan generasi muda melalui pendidikan," jelas Sukatno.
Selain itu, pasangan ini juga akan mengembangkan program bantuan sosial bagi kaum dhuafa dan lansia. Bantuan ini akan berupa subsidi kebutuhan pokok dan bantuan medis gratis bagi yang membutuhkan.