Harianbengkuluekspress.id - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu mendorong Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Bengkulu memastikan pasokan dan stok kebutuhan pangan pokok strategis dalam kondisi aman menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024. Salah satu upaya yang dapat dilakukan dengan terus menggencarkan operasi pasar murah (OPM) untuk bahan pokok strategis di sejumlah pasar tradisional di Bengkulu.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI), Dhita Aditya Nugraha SE MSE mengatakan, BI terus berkoordinasi dengan TPID Bengkulu untuk memastikan harga kebutuhan pokok terjangkau dan pasokan lancar selama Nataru 2023. Bahkan BI telah berkoordinasi dengan TPID Bengkulu untuk melakukan kegiatan OPM.
"Kegiatan OPM harus dilakukan untuk memastikan tidak ada kenaikan harga bahan pokok strategis di Bengkulu," kata Aditya, Kamis 5 Desember 2024.
Pelaksanaan OPM tersebut sebagai salah satu upaya mengendalikan laju inflasi di Bengkulu. Sehingga inflasi pada tahun ini tetap sesuai target.
"Operasi pasar murah bahan pokok harus terus dilakukan sampai Nataru. Karena kita ingin angka inflasi sesuai target 2 persen plus minus 1," katanya.
BACA JUGA:Potensi PAD Rp 62 Miliar Dimaksimalkan, Begini Cara BKD Mukomuko
BACA JUGA:Baru 116 Desa/Kelurahan di Provinsi Bengkulu Sadar Hukum, Begini Penjelasan Plt Gubernur
Pelaksana harian (Plh) Sekda Provinsi Bengkulu, Haryadi mengatakan, Pemprov Bengkulu sudah melaksanakan OPM di sejumlah titik di Bengkulu. Pelaksanaan OPM bahan pokok strategis ini merupakan tindak lanjut dari rapat koordinasi yang dilakukan setiap Senin bersama Kemendagri untuk memastikan pasokan dan ketersediaan pangan dengan harga terjangkau bagi masyarakat, sehingga inflasi bisa terkendali.
"OPM ini menjadi upaya kita untuk memastikan komoditas strategis tersedia di pasar–pasar dengan harga terjangkau bagi masyarakat," kata Haryadi.
Ia menambahkan, pasokan bahan pokok pada prinsipnya berjalan lancar. Begitu juga dengan stok dalam kondisi aman, meski terdapat kenaikan harga sedikit, yang disebabkan faktor produksi yang berkurang karena faktor cuaca ekstrim terjadi belakangan ini.
"Dari aspek ketersediaan bahan pokok ini tidak ada masalah. Meski naik sedikit, tapi barang tersebut tetap tersedia," tuturnya.
BACA JUGA:Polda Cari Atlet Voli Berbakat, Gelar Turnamen Bola Voli Kapolda Cup 2024 Ini Pesan Kapolda Bengkulu
Komoditas yang dijual dalam OPM diantaranya komoditas penyumbang inflasi seperti cabai merah, bawang merah, minyak goreng, dan beras. Dimana anggaran OPM bersumber dari dana tak terduga (DTT) Pemerintah Provinsi Bengkulu.
"Untuk yang dijual pada operasi pasar itu komoditas penyumbang inflasi. Sementara untuk anggaran kami memakai dana tak terduga sesuai instruksi dan surat edaran dari Mendagri (Menteri Dalam Negeri)," tutupnya.
Sementara itu, Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Win Rizal mengaku, OPM sangat baik dalam upaya mengendalikan angka inflasi di Bengkulu. Namun, pihaknya menyarankan agar OPM dilakukan di tempat-tempat yang dekat dengan masyarakat dan bukan didirikan di dekat pasar.