BENGKULU, BE - Fasilitas pembuangan sampah di dalam Pasar Panorama dinilai sangat minim. Dampaknya sampah dari pedagang kerap menumpuk dijalan dan membuat suasana pasar semakin kumuh. Asisten II Setda Pemerintah Kota Bengkulu Sehmi Alnur mengatakan saat ini cukup banyak yang menjadi PR bagi pemkot dalam membenahi pasar panorama. Salah satunya mengatur pembuangan sampah yang dihasilkan pedagang, dan meminta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) meletakkan bak kontainer khusus di dalam pasar.
"Perlu bak yang bisa dimobilisasi, jangan sampai sampah ini tidak ada tempat penampungnya," ujar Sehmi, Rabu (29/11).
Selain itu, ia juga meminta Dinas PUPR (Pekerjaan Umum Penataan Ruang) Kota Bengkulu, untuk memperbaiki drainase dilingkungan dalam pasar panorama. Karena, sering terjadi genangan air, karena fungsi drainase yang tidak normal. Bahkan sering banjir ketika musim hujan, hal in juga menjadi faktor yang membuat pedagang tidak betah berjualan di dalam pasar tersebut.
"Drainase itu harus diperbaiki, jangan sampai banjir. Jadi hal ini harus kita atasi terlebih dahulu sebelum pedagang kita tertibkan," kata Sehmi.
Sementara itu, Kepala DLH kota, Riduan mengaku belum ada kontainer sampah yang diletakkan di dalam pasar tersebut. Hal ini lantaran tidak adanya lokasi/area yang bisa dipergunakan untuk peletakan bak kontainer.
"Jadi kita kordinasikan ke disperindag dan UPTD pasar supaya disiapkan spacenya atau lokasinya di dalam pasar. Kontainer akan kita tarok di dalam, kalau di luar pasar nanti kawasan itu tampak kotor," kata Riduan.
Riduan menegaskan, kontainer sampah itu bukan sebagai Tempat Pembuangan Sampah (TPS) umum. Tetapi dikhususkan untuk pedagang di dalam pasar saja. Sehingga, nantinya akan diminta pihak UPTD pasar juga mengawasi, jangan sampai masyarakat dengan bebas membuang sampah ditempat tersebut.
"Kontainer itu digunakan untuk PKL, bukan tempat membuang sampah seluruh masyarakat, jadi hanya khusus pedagang di dalam pasar saja. Karena, kalau masyarakat sudah dialihkan ke LPM," tegas Riduan. (805)