BENGKULU, BE - Provinsi Bengkulu merupakan zona rawan terjadi gempa bumi. Berdasarkan data yang dimiliki oleh Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bengkulu melalui Stasiun Geofisika Kepahiang, di sepanjang tahun 2023 ini telah terjadi sebnayak 1.219 kali gempa bumi mengguncang wilayah Provinsi Bengkulu dan sekitarnya.
Terkait hal tersebut, anak-anak sebagai kelompok yang rentan, perlu dibekali dengan pengetahuan yang memadai untuk menghadapi berbagai situasi darurat. Pelatihan dan pemahaman tentang mitigasi bencana akan memberikan mereka kemampuan untuk bertindak secara efektif dalam situasi bahaya.
"Pendidikan karakter bagi anak beperan penting dalam upaya mitigasi bencana. Pendidikan karakter kebencanaan bagi anak usia dini bisa meningkatkan kesadaran mulai dari kecil agar bisa selalu sadar bencana," ucap akademisi Unihaz Bengkulu, Tri Sefrus, Selasa (24/10).
Ia juga mengatakan, pelatihan dan pemahaman tentang mitigasi bencana sangat penting terutama anak-anak guna memberikan mereka kemampuan untuk bertindak secara efektif di dalam situasi yang berbahaya. Tujuannya agar anak-anak tahu bagaimana merespons bencana dan memiliki peluang lebih besar untuk selamat.
"Kita semua harus menyiapkan diri, dengan cara metode pengajaran dan pemahaman yang diharapkan untuk bisa memperkecil kemungkinan timbulnya korban khususnya anak-anak," katanya.
Ia juga menyebutkan, pemerintah, organisasi dan sekolah harus bekerjasama untuk terus memastikan anak-anak mendapatkan pendidikan mitigasi bencana yang sesuai dengan usia dan tingkat perkembangan mereka.
"Dengan demikian, kita dpat mempersiapkan generasi yang lebih siap dalam menghadapi tantangan alam, menjaga keselamatan mereka dan melindungi masa depan bangsa," paparnya.
Ia juga meminta agar satuan dinas pendidikan, baik itu di kota maupun di kabupaten bisa mulai merancang terkait dengan hal tersebut. Karena, siapa pun tidak akan mengetahui kapan bencana alam datang. Seperti banjir, gempa, tanah longsor dan juga tsunami ini terjadi.
"Jadi marilah sama-sama dukung program ini karena ini juga merupakan instruksi langsung dari pemerintah pusat melalui Kemendikbudristek RI," demikian tutupnya. (529)