Optimalkan Program Bumil Sehat, Ini Pesan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu

Rabu 03 Jan 2024 - 22:04 WIB
Reporter : Rewa
Editor : Zalmi

BENGKULU, BE - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu terus berupaya menurunkan angka stunting di Bengkulu. Dengan mengoptimalkan empat gerakan ibu hamil (bumil) sehat pada 2024 ini. Program ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam menurunkan angka stunting yang menjadi perhatian serius pemerintah.

Kepala Dinkes Provinsi Bengkulu, Dr Herwan Antoni SKM MKes menjelaskan, empat program tersebut mencakup beberapa langkah penting. Pertama, bumil diharapkan memeriksakan kehamilan minimal enam kali untuk memastikan kesehatan ibu dan janin yang dikandung. Selain itu, bumil juga diwajibkan mengkonsumsi tablet tambah darah (TTD) setiap hari selama masa kehamilan. Kedua, bumil diminta mengikuti kelas ibu hamil dan melahirkan difasilitas kesehatan terdekat. Hal ini bertujuan untuk memastikan ibu dan bayi mendapatkan perawatan medis yang memadai selama proses kehamilan dan persalinan.

"Diharapkan program tersebut dapat membantu pemerintah khususnya Provinsi Bengkulu menurunkan angka stunting," kata Herwan, Rabu 3 Januari 2024.

Selanjutnya, Dinkes Provinsi Bengkulu memberikan makanan tambahan bagi bumil, yang mengalami kekurangan energi kronis (KEK). Selain itu, calon ibu juga diharapkan mencukupi kebutuhan protein hewani dan memberikan ASI eksklusif kepada bayinya. 

"Program ini bertujuan untuk memastikan bahwa ibu hamil dan bayi menerima asupan gizi yang cukup untuk pertumbuhan dan perkembangan yang optimal," tuturnya.

Pemerintah Provinsi Bengkulu juga telah membentuk tim penanganan kasus stunting tingkat desa. Tim ini bertugas melakukan pendataan dan sosialisasi guna menurunkan kasus stunting di wilayah ini hingga 12,55 persen pada 2024. 

"Dengan dibentuk tim tersebut, kami optimis kasus stunting di Bengkulu bisa menurun signifikan pada 2024 ini," tutupnya.

Wakil Gubernur Bengkulu, Dr Rosjonsyah SIP MSi menjelaskan, pentingnya tim penanganan stunting hingga tingkat desa. Tim tersebut akan memberikan pendampingan kepada keluarga serta menyediakan bapak dan ibu asuh untuk membantu keluarga yang membutuhkan.

"Tim penanganan stunting hingga tingkat desa dibentuk untuk membantu menurunkan kasus stunting di Bengkulu," ujarnya. 

Rosjonsyah meminta seluruh kabupaten dan kota di Bengkulu, memberikan dukungan maksimal kepada tim penanganan stunting tersebut. Ia menggarisbawahi hasil positif yang telah dicapai pada tahun sebelumnya, di mana kasus stunting di Provinsi Bengkulu, mengalami penurunan sebesar 2,3 persen dari sebelumnya 22,1 persen menjadi 19,8 persen berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI). 

"Kami optimis angka tersebut akan terus mengalami penurunan dalam beberapa tahun kedepan," tutupnya. (999)

 

Kategori :