BENGKULU, BE - PT Pertamina Patra Niaga meminta kepada masyarakat di Provinsi Bengkulu untuk mengawasi setiap pembelian bahan bakar minyak (BBM) subsidi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
BACA JUGA:Realisasi Insentif Fiskal Diduga Fiktif dan Tak Tepat Sasaran
BACA JUGA:Sidang Penipuan Tes Polri; Terdakwa Gunakan Uang Rp 750 Juta untuk Judi dan Kebutuhan Pribadi
Hal itu dilakukan agar pasokan BBM subsidi untuk masyarakat menjadi tepat sasaran.
Executive General Manager (EGM) PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, Zibali Hisbul Masih mengatakan, pihaknya meminta agar masyarakat mengawasi penjualan BBM subsidi di setiap SPBU di Provinsi Bengkulu.
Permintaan tersebut dilakukan agar kuota BBM subsidi di Bengkulu tahun 2024 jenis Pertalite sebanyak 267.716 kiloliter dan solar 107.213 kiloliter tidak diselewengkan.
"Kami mendesak masyarakat untuk turut berperan aktif dalam memerangi praktik ilegal ini. Laporkan kepada pihak berwajib jika Anda mengetahui atau mencurigai adanya oknum yang melakukan tindakan penyelewengan dalam pembelian BBM subsidi," kata Hisbul, Kamis 11 Januari 2024.
PT Pertamina Patra Niaga sangat serius dalam menangani penyelewengan BBM, terutama Pertalite dan Biosolar yang memiliki penggunaan khusus dalam sektor transportasi, pertanian dan perikanan. Oleh sebab itu, penyalahgunaan BBM subsidi harus dicegah, karena tidak hanya merugikan pemerintah dan Pertamina, tetapi juga menghambat pertumbuhan sektor-sektor tersebut yang sangat bergantung pada BBM jenis ini.
"Laporan dari masyarakat sangat berarti bagi kami dalam mendeteksi kasus penyelewengan BBM dan mengambil tindakan tegas terhadap pelaku. Kami mendorong semua pihak untuk melibatkan diri dalam melindungi kepentingan bersama, agar tidak ada yang dirugikan," ujar Hisbul.
Pertamina Patra Niaga juga berkomitmen untuk melakukan langkah-langkah pencegahan yang lebih ketat guna mengatasi praktik penyelewengan BBM. Perusahaan ini telah meningkatkan pengawasan di jaringan distribusi BBM serta melakukan koordinasi yang lebih erat dengan kepolisian dan instansi terkait lainnya untuk menanggulangi masalah ini.
"Kami telah meningkatkan pengawasan di jaringan distribusi BBM serta melakukan koordinasi yang lebih erat dengan kepolisian dan instansi terkait bahkan memantau semua aktivitas pengisian BBM melalui CCTV," tuturnya.
Pemerintah juga ikut berperan dalam mengatasi masalah ini. Mereka akan terus memperkuat pengawasan dan memberikan sanksi tegas kepada pihak-pihak yang terlibat dalam penyelewengan BBM subsidi. Dalam hal ini, kerja sama antara pemerintah, Pertamina, dan masyarakat menjadi kunci utama untuk memastikan distribusi BBM subsidi yang adil dan transparan bagi semua pihak.
"Distribusi BBM subsidi bisa adil dan transparan jika semua pihak bisa bekerjasama untuk terus melakukan pengawasan di Bengkulu," kata Hisbul.
Dalam situasi ini, penting bagi masyarakat untuk tidak ragu melaporkan jika mereka menemukan kejanggalan atau aktivitas yang mencurigakan terkait pembelian BBM subsidi. Tindakan sederhana ini dapat memberikan kontribusi nyata dalam memerangi penyelewengan BBM serta melindungi kepentingan bersama.
"Guna memastikan pasokan BBM subsidi yang tepat sasaran dan bermanfaat bagi seluruh masyarakat, masyarakat jangan ragu untuk melaporkan jika menemukan adanya penyelewengan BBM subsidi di Bengkulu," tutupnya.(999)