Wamenag Buka Grand Final Olimpiade Pendidikan Agama Islam 2025 dan Doa PAI untuk Bangsa
Pembukaan Grand Final PAI 2025 dan Doa PAI untuk Bangsa -istimewa/bengkuluekspress-
Harianbengkuluekspress.id- Grand Final Olimpiade Pendidikan Agama Islam (PAI) 2025 yang dirangkaikan dengan kegiatan Doa PAI untuk Bangsa resmi dibuka oleh Wakil Menteri Agama (Wamenag).
Acara tersebut digelar sebagai ajang penguatan literasi keagamaan sekaligus upaya membangun karakter generasi muda melalui pendidikan agama yang moderat dan berwawasan kebangsaan.
Dalam sambutannya, Wamenag menyampaikan apresiasi kepada para peserta yang telah melalui proses seleksi panjang hingga mencapai babak grand final.
Ia menegaskan bahwa kompetisi seperti ini bukan hanya tentang meraih prestasi, tetapi juga menanamkan nilai kejujuran, kedisiplinan, dan spirit keilmuan di kalangan pelajar.
"Olimpiade PAI menjadi ruang penting bagi siswa untuk memperdalam pemahaman agama sekaligus menumbuhkan karakter yang berakhlak mulia. Melalui kegiatan Doa PAI untuk Bangsa, kita juga mengajak siswa untuk berkontribusi dalam memperkokoh persatuan dan harmoni," ujar pria yang akrab disapa Romo.
BACA JUGA:Wamen Dikdasmen Tegaskan Urgensi Pendidikan Agama Islam sebagai Pilar Pembentuk Karakter
BACA JUGA: Beasiswa Astra 2026 Dibuka, Tawarkan Kuliah Gratis dan Uang Saku
Wamenag Romo Muhammad Syafi’I menilai acara ini sebagai momentum strategis bagi peserta didik untuk membuktikan bahwa Pendidikan Agama Islam di sekolah umum mampu mencetak karakter generasi muda yang unggul, moderat, dan mencintai negerinya.
"Saya mengapresiasi acara ini bukan semata karena perlombaannya, tetapi karena memberi kesempatan kepada siswa untuk mengaktualisasikan pemahamannya. Harapan saya, pulang dari sini, para peserta harus nampak lebih Islami dan berkarakter mulia ketimbang sebelum datang ke Jakarta,” tegasnya.
“Kualitas itu harus dibawa pulang untuk menjadi teladan di daerah masing-masing," sambungnya.
Seperti diketahui, PAI Fair 2025 yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Pendidikan Islam. Giat ini menjadi panggung bagi siswa sekolah umum, mulai dari jenjang SD, SMP, dan SMA, termasuk juga mahasiswa Perguruan Tinggi dari seluruh pelosok nusantara.(**)