Harian Bengkulu Ekspress

Pengerukan Alur Pulaubaai Bengkulu Berlanjut 12 Meter LWS

RIO/BE GM Pelindo II Bengkulu, Dimas Rizki Kusmayadi bersama Kepala KSOP Bengkulu Petrus Christanto Maturbong menyampaikan ekspose capaian pengerukan alur Pelabuhan pulau Baai Bengkulu, Senin 8 Desember 2025.--

Harianbengkuluekspress.id - Denyut nadi ekonomi Bengkulu kembali bergerak. Setelah melalui proses pengerjaan intensif sejak April 2025, normalisasi alur Pelabuhan Pulau Baai menunjukkan progres positif. Pengerukan tahap I dan II telah tuntas sesuai Instruksi Presiden (Inpres) 2025 dengan capaian kedalaman 6,5 meter Low Water Spring (LWS). Pada 28 November 2025, alur pelabuhan pun resmi terbuka.

General Manager (GM) Pelindo Regional 2 Bengkulu, Dimas Rizky Kusmayadi menegaskan, capaian kedalaman tersebut bukanlah garis akhir, melainkan awal dari transformasi besar pelabuhan sebagai pusat pergerakan ekonomi Bengkulu.

“Ini bukan akhir dalam pengerukan. Selama ini kita on the track, 6,5 meter tercapai pada minggu keempat November 2025. Sudah selesai sesuai Inpres 2025,” ujar Dimas dalam ekspos progres pengerukan alur Pelabuhan Pulau Baai di Kantor Pelindo Bengkulu, Senin, 8 Desember 2025.

Pelindo Regional 2 Bengkulu kini menargetkan kedalaman 12 meter LWS, sebagaimana mandat Inpres 2025 yang berakhir pada 31 Juli 2026.

“Secepatnya pekerjaan pengerukan tahap III akan kita lakukan,” tuturnya.

Menurut Dimas, revitalisasi tidak hanya menyasar alur pelabuhan, tetapi juga fasilitas pendukung, seperti, terminal curah kering dan curah basah, serta perbaikan infrastruktur jalan.

“Pulau Baai sudah berbenah. Bengkulu akan maju,” tegasnya.

Kepala KSOP Kelas III Bengkulu, Petrus Christanto Maturbongs S SiT MM, menegaskan bahwa meski tahap awal telah selesai, pekerjaan pengerukan oleh PT Pelindo masih berlanjut. Target tahap III adalah mencapai kedalaman 12 meter LWS.

“Pekerjaan lanjutan ini tentu harus segera diselesaikan,” ujar Petrus.

Ia menjelaskan, pengerukan tahap I dan II berhasil menembus kedalaman 6,5 meter LWS, sebuah langkah awal penting untuk memulihkan fungsi vital pelabuhan yang selama ini terganggu oleh sedimentasi.

“Tim sangat luar biasa dalam mencapai target tahap II,” tambahnya.

Walau alur telah terbuka, sedimentasi pasir yang tinggi di perairan Bengkulu tetap menuntut kewaspadaan. Karena itu, selama masa transisi menuju pengerukan tahap III, kapal keruk akan tetap disiagakan.

“Jadi kapal keruk tetap disiagakan sembari menunggu tahap III dimulai,” tegas Petrus.

Ia juga menekankan, salah satu indikator utama pelabuhan modern adalah aktivitas bongkar muat peti kemas.
“Kalau pelabuhan tidak ada kontainer, itu bukan pelabuhan,” ujarnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan