Warga Manas Ancam Demo Lebih Besar, Ini Tuntutannya

IRUL/BE DEMO: Puluhan warga Manas dengan pengawalan ketat Polres Kaur saat melakukan demo atau orasi di depan kantor PLN yang mengeluhkan listrik mati hidup, Rabu 8 Mei 2024.--

Harianbengkuluekspress.id - Warga Kecamatan Maje dan Nasal (Manas) Kabupaten Kaur yang tergabung dalam Forum Aksi Manas Anti Gelap mengancam akan turun lagi. 

Melakukan aksi unjuk rasa damai atau demonstrasi (demo) lebih besar ke kantor Perusahaan Listrik Negara (PLN) Rayon Bintuhan di Desa Jembatan Dua Kecamatan Kaur Selatan. 

Ini jika tuntutan yang mereka sampaikan Rabu, 8 Mei 2024, tidak dipenuhi.

“Nanti kalau tuntutan yang kami sampaikan ini tidak dipenuhi tentu kami akan kembali melakukan aksi unjuk rasa ke PLN yang lebih besar lagi. Karena masalah listrik ini tidak pernah selesai dan terus saja mati hidup,” kata Sirajuddin Abbas selaku koordinator usai melakukan unjuk rasa ke kantor PLN Bintuhan, Rabu 8 Mei 2024.

BACA JUGA:Cabor Sepak Bola Siap Hadapi Popda

BACA JUGA:Ratusan Massa Demo PT SBS, Ini Penyebabnya

Dikatakan Siraj, dimana ia juga merasa kecewa saat melakukan aksi unjuk rasa ke PLN Bintuhan. Pasalnya, Kepala PLN ULP Bintuhan, Shandy Rambang tidak ada ditempat. Untuk itu, ia bersama masyarakat Manas akan melakukan jajak pendapat atau hearing dengan DPRD Kaur dan PLN serta pihak terkait 13 Mei 2024. 

Beberapa tuntutan warga Manas itu yakni 1 PLN Bintuhan membuat jadwal pemadaman bergilir seluruh kecamatan agar kami warga Maje Nasal tidak jadi sasaran bila tegangan drop, 2. Meminta PLN Bintuhan bertanggung jawab mengganti peralatan elektronik mengalami kerusakan dan mengganti kerugian pelaku UMKM ketika terjadi pemadaman bila tanpa pemberitahuan atau gangguan melakukan memadamkan listrik.

3. Meminta PLN Bintuhan melakukan pencopotan petugas pelayanan teknik (Yantek) yang tidak terjun ke lapangan saat ada gangguan jaringan.

BACA JUGA:Kasus Stunting di Bengkulu Mengkhawatirkan, Ini Daftar Kabupaten/Kota Berisiko Tinggi

4. Mendesak membuat pernyataan tiga poin diatas dituangkan dalam surat ditandatangani pimpinan PLN Bintuhan, 5. Meminta kepada PLN untuk pemeliharaan agar lebih diatur jadwalnya dan memang harus betul-betul dibersihkan kemungkinan gangguan pohon di sekitar jalur jaringan, 6. Mendesak pihak PLN agar memberikan data tegangan yang terpakai oleh pihak tambak, 7 Mendesak PLN Bila ada gangguan terjadi di Jaringan gardu, agar tidak berdampak kepada jaringan dan jalur gardu lain.

“Senin tanggal 13 Mei 2024 kami akan melakukan hearing ke DPRD terkait dengan persoalan listrik di Kaur ini. Harapan kami nanti setelah hearing ini masalah listrik di Kaur ini bisa diatasi dan juga tuntutan kami bisa terpenuhi,” harapnya.

Sementara itu, Manajer PLN ULP Bintuhan A. Shandy Rambang melalui TL Teknis Dimas Ahyu Saputra usai berdiskusi dengan sejumlah perwakilan unjuk di kantor ULP PLN Bintuhan mengatakan, ia menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat  Maje-Nasal atas tidak hadirnya Manager PLN. Dimana  manajer PLN Bintuhan sedangkan dinas luar ke Palembang dan terhambat lantaran tanah longsor menutup jalan lintas yang menghubungkan Manna Kabupaten Bengkulu Selatan – Pagaralam, Sumatera Selatan (Sumsel).

“Untuk Pak Manager sudah di jalan, tapi ia kejebak tanah longsor di perbatasan Pagar Alam dengan Manna. Nanti apa yang menjadi tuntutan warga akan kita sampaikan ke pimpinan dan kita siap berbenah dalam meningkatkan pelayanan masyarakat,” tandasnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan