Target Partisipasi Pemilih 85 Persen, Ini Langkah Dilakukan KPU Rejang Lebong

IST/BE Kegiatan sosialisasi yang dilakukan KPU Rejang Lebong dalam upaya meningkatkan partisipasi pemilih pada Pemilu serentak 2024 mendatang.--

CURUP, BE - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Rejang Lebong menargetkan partisipasi pemilih pada Pemilu serentak 2024 di Kabupaten Rejang Lebong mencapai 85 persen.

Koordinator Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Parmas KPU Kabupaten Rejang Lebong, Buyono SPdI mengungkapkan, dalam mencapai target pertisipasi pemilih di Kabupaten Rejang Lebong tersebut sejumlah langkah telah dilakukan oleh KPU Rejang Lebong.

"Target partisipasi pemilih kita sebesar 85 persen, untuk mencapai itu sejumlah langkah telah kita lakukan dan salah satunya dengan jemput bola," terang Buyono dikonfirmasi BE, Selasa (7/11).

Dijelaskan Buyono, kegiatan jemput bola yang mereka lakukan tersebut mulai dari sosialisasi kepada pemilih pemula di sekolah-sekolah yang ada di Kabupaten Rejang Lebong hingga menyasar tempat orang-orang berkumpul seperti tempat hajatan, syukuran hingga area pertanian seperti orang yang tengah panen padi.

"Dalam kegiatan jemput bola ini kita melibatkan Panitia Pemilihan Kecamatan dan Panitia Pemungutan Suara yang ada di Kabupaten Rejang Lebong ini," ungkap Buyono.

Lebih lanjut Buyono juga menjelaskan, untuk memaksimalkan sosialisasi kepada masyarakat khususnya para pengguna media sosial. KPU Rejang Lebong juga telah mengintruksikan seluruh PPK dan PPS untuk membuat akun media sosial sendiri.

Bahkan menurutnya Buyono, masing-masing PPK dan PPS mereka wajibkan memiliki minimal 2 akun media sosial yang banyak digunakan masyarakat seperti facebook dan instagram.

"Kita meminta PPK dan PPS untuk sosialisasi Pemilu serentak secara masif di masing-masing akun media sosial yang mereka miliki hingga sosialisasi yang kita lakukan lebih maksimal," paparnya.

Disisi lain, Buyono juga mengungkapkan, langkah lain yang mereka lakukan adalah dengan terus melakukan koordinasi dengan Lapas Kelas IIA Curup. Koordinasi tersebut mereka lakukan setiap bulannya untuk meminta data Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lapas Kelas IIA Curup.

"Koordinasi dengan Lapas ini seperti terkait dengan WBP yang telah bebas," terang Buyono.(251)

Tag
Share