Produksi Pupuk Organik Mandiri, Ini Ajakan Kepala DLHK Provinsi Bengkulu pada Masyarakat

Rewa/BE Masyarakat di Kota Bengkulu memproduksi pupuk organik cair.--

Harianbengkuluekspress.id - Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Bengkulu telah mengambil inisiatif untuk memberdayakan kelompok tani di berbagai daerah di Bengkulu dengan memproduksi pupuk organik secara mandiri. Sebab, pupuk organik cair bisa diproduksi dari limbah rumah tangga. 

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Bengkulu, Safnizar Shut mengatakan, pihaknya melalui OPD teknis di kabupaten/kota di Bengkulu telah mendorong dan memberikan pelatihan pembuatan pupuk organik cair kepada sejumlah kelompok tani. Karena pembuatan pupuk ini terbilang mudah dilakukan karena hanya melalui proses fermentasi bahan organik dengan bantuan organisme hidup.

"Pupuk organik cair dibuat dari fermentasi bahan-bahan organik dalam kondisi anaerob menggunakan organisme hidup. Bahan bakunya berasal dari limbah rumah tangga seperti dari kulit buah-buahan dan sayuran," kata Safnizar, Rabu 3 Juli 2024.

Ia berharap, pelatihan pembuatan pupuk organik cair bisa menjadi alternatif bagi petani di daerah. Sehingga petani tidak perlu lagi membeli pupuk kimia yang harganya terbilang cukup mahal hingga diatas Rp 500 ribu per karung.

BACA JUGA:Penertiban Pasar Ricuh, Pedagang Mengaku Bayar Uang ke Oknum Ini

BACA JUGA:BPJS Pemkot Dialihkan ke Puskesmas, Ini Keterangan Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan Kota Bengkulu

"Kami berharap itu bisa jadi solusi alternatif untuk mengatasi mahalnya harga pupuk kimia dipasaran," pungkasnya.

Meskipun pupuk organik cair memiliki banyak kelebihan, Pengamat Pertanian Bengkulu, Zainal Muktamar menyarankan agar petani di Bengkulu memanfaatkan pupuk organik cair. Sebab pupuk organik cair memiliki keunggulan tersendiri dalam kemampuannya untuk merangsang pertumbuhan tanaman, terutama pada fase pertumbuhan buah dan biji.

"Pupuk organik cair lebih efektif jika diaplikasikan pada daun, bunga, dan batang tanaman daripada pada media tanam. Ini karena tanaman dapat menyerap nutrisi langsung melalui stomata atau pori-pori pada permukaan daun dan batang," tuturnya.

Meskipun pupuk organik cair memiliki banyak manfaat, para petani diingatkan untuk berhati-hati saat memberikan pupuk melalui daun. "Pemberian pupuk pada daun harus hati-hati dan sesuai takaran. Sebab overdosis pupuk daun bisa merusak tanaman dan bahkan mengundang hama dan penyakit," ujar Zainal.

BACA JUGA:Kapolres Mukomuko Pimpin Sertijab Pejabat Utama, Begini Pesannya

Ia menambahkan, takaran pupuk organik cair pada daun harus diencerkan sebelum digunakan. Ia juga menggarisbawahi bahwa setiap tanaman memiliki kapasitas tertentu dalam menyerap nutrisi. 

"Tanaman hanya mampu menyerap unsur hara dalam jumlah terbatas setiap harinya. Oleh karena itu, penting untuk memberikan pupuk organik cair dengan bijaksana dan sesuai dengan kebutuhan tanaman, agar hasil yang maksimal dapat dicapai," pungkasnya. (Rewa Yoke)

 

Tag
Share