Warga Tanggo Raso Keluhkan Kegiatan Paku Bumi Proyek Jembatan Kualau Pino, Ini Alasannya

Warga Desa Tanggo Raso, Kecamatan Pino Raya, Sugianto (34) menunjukkan beberapa titik retakan dinding rumah miliknya diduga akibat terdampak getaran paku bumi pemasangan besi jembatan Kualau Pino, Rabu 11 September 2024.-Renald/Bengkuluekspress-

Harianbengkuluekspress.id – Warga Desa Tanggo Raso, Kecamatan Pino, Raya, Sugianto (34) mengeluhkan adanya proyek pembangunan rehab jembatan dua Kualau Pino. Keluhan masyarakat tersebut bukan tanpa sebab.

Pasalnya, Sugianto menuturkan  rumahnya yang berjarak tidak jauh dari lokasi proyek tersebut harus mengalami sejumlah retakan permanen.

Bahkan ia juga mengkhawatirkan kerusakan tersebut akan semakin parah jika tidak segera diatasi.

Sugianto sendiri merupakan ajudan Ketua Pengadilan Negeri (PN) Manna memang telah lama mendirikan rumah di sekitaran kegiatan perbaikan Jembatan Kualau Pino.

BACA JUGA:BS Berdarah Lagi, 1 Pemuda Kedurang Meninggal, Diduga Ini Motifnya

BACA JUGA:2 Kali Imbang Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, Ini Posisi Timnas Indonesia

Namun dirinya mengaku terkejut dan khawatir akan retakan pada dinding rumah yang diduga akibat aktivitas mesin paku bumi ketika memasak besi penyangga jembatan semakin parah dan terlihat jelas.

Bahkan, Sugianto memaparkan bahwa jumlah retakan tak kurang dari 12 titik. Ditambah lagi dengan kondisi plafon rumah yang hampir terlepas.

“Sebelum proyek ini (rehab jembatan, red) dimulai, rumah saya tidak ada retakan sedikitpun dan saya baru tahu ketika saya pulang dari Kota Bengkulu pekan lalu, karena memang sepekan lalu saya sibuk di Kota Bengkulu,” ujar Sugianto, Kamis 12 September 2024.

Sugianto juga mengeluhkan kondisi pondasi belakang rumahnya yang sudah bergeser dari posisi semula. Ia menyebut dampak yang ada telah menyebabkan patahan di bagian pondasi dapur dan kamar mandi.

"Pada bagian slop atas juga retak, bahkan besinya sudah nampak. Saya khawatir nanti rumah saya rusak parah, makanya saya minta itikad perusahaan untuk segera datang ke sini,” keluhnya.

Lebih lanjut, Sugianto secara pribadi sangat menyesalkan akan dampak kegiatan paku bumi menyebabkan rumah yang telah lama dibangun menjadi tempat tinggal satu-satunya bersama keluarganya.

BACA JUGA:BREAKING NEWS : BS Berdarah Lagi, 1 Pemuda Kedurang Meninggal, 2 Terduga Pelaku Diamankan

BACA JUGA:2024, 30 Desa di Mukomuko Dapat Tambahan DD Totalnya Rp 4,3 M, Berikut Daftarnya

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan