4 Warga Terindikasi DBD, Dinkes Lakukan Fogging di Sini
RENALD/BE Petugas Dinkes BS saat melakukan fogging di permukiman warga di Jalan Gerak Alam dan Jalan Raja Muda, Kelurahan Kota Medan, Kecamatan Kota Manna pada Selasa 15 Oktober 2024.--
Harianbengkuluekspress.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkulu Selatan (BS) melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) bergerak cepat menindaklanjuti adanya laporan warga terserang Demam Berdarah Dengue (DBD).
Salah satunya adalah dengan bergerak cepat melakukan fogging atau pengasapan untuk mengendalikan vektor penyebab DBD.
Kepala Dinkes BS, Didi Ruslan SKM menyampaikan DBD merupakan penyakit yang ditularkan oleh gigitan nyamuk bernama Aedes aegypti. Didi juga menjelaskan Dinkes BS menindaklanjuti laporan dari warga di Jalan Gerak Alam dan Jalan Raja Muda, Kecamatan Kota Manna akan kasus DBD.
"Dari laporan tersebut kami langsung turun ke lapangan melakukan penyemprotan fogging kasus DBD. Ada 4 warga yang dikabarkan terserang DBD, yaitu M Aziz umur 10 tahun, Joko S umur 34 tahun, Nursyifa umur 6 tahun dan M Arshaq umur 4 tahun," ujarnya kepada BE, Selasa 15 Oktober 2024.
BACA JUGA:Dispora Berikan Bantuan 3 OKP, Ini Tujuannya
BACA JUGA:Diimingi Uang, Lansia Gagahi Pelajar SMP , Segini Ancaman Hukuman Pelakunya
Lebih lanjut, Didi menyampaikan dalam melakukan fogging tersebut Dinkes BS mengerahkan personel yang dilengkapi sarana prasarana (Sarpras) berupa 2 Unit mesin fogging. Lalu larvasida atau bubuk abate, bahan insektisida atau racun nyamuk dan BBM solar untuk pencampur racun dan pertalite untuk bahan bakar mesin.
"Hasilnya telah kami lakukan fogging pada hari ini Selasa 15 Oktober 2024 dimulai pada pukul 07.30 WIB dengan radius 200 m, Lokasi di Jl. Gerak Alam dan Jl. Raja Muda, Kota Medan Kecamatan Kota Manna setelah dilakukan kegiatan kemudian kembali ke Pos Padang Panjang," sampainya.
Didi menerangkan fogging merupakan upaya jangka pendek dalam mengatasi penyebab terjadinya DBD. Sebab pada saat fogging hanya nyamuk-nyamuk besar yang dapat diatasi sedangkan jentik nyamuk akan dapat tumbuh karena tidak mati terkena asap fogging.
"Jadi dengan fogging hanya dapat mengatasi nyamuk-nyamuk besar saja. Sedangkan jentik nyamuk jika tidak ditangani dengan tepat dapat menjadi ancaman serius," terangnya.
BACA JUGA:Puluhan UMKM Terima Sertifikat Halal, Difasilitaso DWP Kanwil Kemenang Bengkulu
Pada kesempatan itu Didi menerangkan dalam mengatasi jentik nyamuk tersebut penting untuk menjaga kebersihan lingkungan. Sebab dengan menjaga kebersihan dan mencegah adanya genangan air tempat jentiknya nyamuk, menjadi hal penting dalam menangani ancaman DBD.
"Apalagi saat ini sedang cuaca ekstrem hujan lebat dan panas yang belum stabil, kondisi tersebut juga dapat menjadi ancaman tumbuh kembang nyamuk DBD dapat pesat. Jadi jangan lupa jaga kebersihan lingkungan," terangnya. (Renald)