Sektor Pertanian di Bengkulu Serap 489 Ribu Tenaga Kerja, Begini Penjelasan BPS

Petani memupuk tanaman padi di Kota Bengkulu.-Istimewa/Bengkuluekspress.-

Harianbengkuluekspress.id - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu mencatat sektor usaha tani menyerap 489.326 orang tenaga kerja.  Serapan sektor ini mengalahkan sektor perdagangan dan industri pengolahan.

Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Win Rizal mengatakan, dibandingkan sektor lain, pertanian menjadi sektor yang sangat banyak menyerap tenaga kerja di Bengkulu.

Hal tersebut menjadi sesuatu yang menggembirakan. mengingat Bengkulu adalah salah satu daerah penghasil pangan di Indonesia.

"Serapan tenaga kerja di sektor pertanian sangat tinggi dibandingkan sektor lain. Ini cukup menggembirakan, kita harap semakin banyak petani maka ketahanan pangan semakin baik," kata Win, Senin 2 Desember 2024 kepada BE.

BACA JUGA:Wisuda Lansia Ciptakan Masa Tua Bahagia, Ini Harapan Pj Sekdakot Bengkulu

BACA JUGA:Ekspor Bengkulu Meningkat Secara Bulanan, Namun Menurun Secara Tahunan, Begini Penjelasan BPS

Lebih lagi, saat ini Pemerintah Provinsi Bengkulu tengah menggenjot sektor usaha tani sebagai benteng ketahanan pangan. Hal tersebut dilakukan untuk menjaga ketahanan pangan di daerah.

"Tentu ini sangat baik bagi Bengkulu, kita berharap sektor ini bisa menjaga ketahanan pangan," tuturnya.

Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu, M Rizon SHut MSi mengajak, masyarakat supaya dapat memanfaatkan lahan pertanian secara optimal guna menciptakan ketahanan pangan.

Sehingga menurutnya dibutuhkan banyak solusi untuk kemajuan ke depannya, salah satunya dengan memanfaatkan tanah-tanah yang belum dimanfaatkan.

"Tanah yang kosong yang tidak dimanfaatkan, lebih baik bisa dipakai untuk lahan pertanian," ujarnya.

Ia berharap, Bengkulu kedepan sudah bisa memanfaatkan lahan yang dimiliki agar bisa memperkuat ketahanan pangan dan kedaulatan pangan. Sehingga ancaman ketahanan pangan pada tahun depan bukanlah menjadi hal yang begitu berarti.

"Ini menjadi PR kita semua untuk memperkuat ketahanan pangan karena tahun 2025 akan semakin banyak negara yang mengalami masalah ketahanan pangan," tegasnya.

BACA JUGA:Bakso Viral Mak Qifa, Makan Sepuasnya Hanya Rp 20 Ribu, Tak Habis Bakal Terima Denda Segini

Tag
Share