210 Warga Bekerja di Luar Negeri, Ini Keterangan Kepala Disnaker Kota Bengkulu

Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Bengkulu, Firman Romzi. --

Harianbengkuluekspress.id - Sepanjang Januari hingga Desember 2024, sebanyak 210 warga Kota Bengkulu berhasil mendapatkan pekerjaan di luar negeri melalui jalur resmi. Capaian ini melampaui target tahunan dan sekaligus menjadi langkah signifikan dalam mengurangi angka pengangguran di daerah. 

"Alhamdulillah, untuk tahun ini kita sudah merekomendasikan untuk mengeluarkan paspor ID sebanyak 210 orang. Ini melebihi target yang telah kami tetapkan, yakni 200 orang. Bahkan, ada tambahan 10 orang dari target tersebut," ungkap Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Bengkulu H Firman Romzi SSos MSi kepada BE, Senin, 30 Desember 2024.

Warga yang menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI) ini telah tersebar di berbagai negara seperti Mesir, Australia, Tiongkok, Jepang, dan negara lainnya. Mereka bekerja di berbagai sektor seperti perhotelan, pabrik, rumah sakit, restoran, dan sektor lain yang relevan.  

Firman menuturkan, setiap tahun Disnaker Kota Bengkulu menargetkan memberangkatkan 200 orang sebagai PMI. Hal ini dilakukan melalui kerja sama dengan perusahaan resmi penyedia tenaga kerja internasional seperti PT Pedemangan, PT Mekar Jaya dan PT Esdema. 

BACA JUGA: Pembangunan Gedung RSTG Molor, Sudah Akhir baru Segini Persentase Penyelesaiannya

BACA JUGA:Belasan Jukir Protes Kenaikan Setoran, Segini Kenaikannya dan Jukir Tak Sanggup

"Untuk 2025, kami tetap akan menargetkan 200 orang lagi agar dapat bekerja di luar negeri," ujar Firman.

Keberangkatan PMI tidak hanya berkontribusi terhadap devisa negara, tetapi juga membantu menekan angka pengangguran di Kota Bengkulu. Oleh karena itu, Firman mendorong masyarakat yang berminat bekerja di luar negeri untuk mengikuti kelas pelatihan yang diselenggarakan oleh perusahaan resmi dan dengan melalui perusahaan resmi, calon PMI akan dibekali berbagai keterampilan yang diperlukan, termasuk kemampuan berbahasa, kompetensi kerja, dan adaptasi budaya di negara tujuan. 

"Kami sangat mendukung masyarakat yang ingin bekerja di luar negeri, tetapi harus melalui jalur resmi. Kami akan mempermudah seluruh prosesnya," ucap Firman.  

Namun, Firman juga mengingatkan masyarakat untuk lebih selektif dalam memilih perusahaan penyedia pekerjaan. 

"Masih banyak ditemukan perusahaan fiktif yang memberangkatkan pekerja secara ilegal. Sepanjang 2024, kami menerima beberapa laporan dari pihak keluarga yang meminta memulangkan kerabat mereka yang bekerja secara ilegal di luar negeri," ujar Firman.  

BACA JUGA:Doa Bersama Anak Yatim, Ini Kegiatan Pemkot Bengkulu Sambut Tahun Baru 2025

Selanjutnya, Ketua LPK Serbaindo Bengkulu, Devis Oktora, turut memberikan perhatian terhadap maraknya perusahaan ilegal yang menawarkan pekerjaan luar negeri melalui media sosial. 

"Kami mengimbau masyarakat Kota Bengkulu untuk berhati-hati terhadap lembaga penyedia pekerjaan yang fiktif. Pastikan lembaga tersebut memiliki izin resmi, rekam jejak yang jelas, dan memberikan fasilitas pendukung bagi calon pekerja," ucap Devis.  

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan