Bank Indonesia Targetkan Ekonomi Bengkulu Tumbuh 5 Persen, Berikut Faktor Pendukungnya

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu, Wahyu Yuwana Hidayat -IST/BE-
Harianbengkuluekspress.id - Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Bengkulu pada tahun 2025 berada pada kisaran 4,2-5,0 persen (year-on-year).
Proyeksi ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor, termasuk stabilnya permintaan domestik, percepatan investasi, dan peningkatan produktivitas di berbagai sektor utama.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu, Wahyu Yuwana Hidayat menjelaskan pertumbuhan ekonomi yang optimis ini sejalan dengan berbagai strategi pembangunan yang telah disusun.
"Kami melihat adanya perbaikan signifikan dari sisi infrastruktur, promosi investasi daerah, serta upaya peningkatan produktivitas di sektor pertanian dan industri kelapa sawit," ujar Wahyu, Kamis, 23 Januari 2025.
BACA JUGA:Sanggahan 6 Peserta CPNS Bengkulu Tengah Ditolak, BKPSDM Beberkan Alasannya
BACA JUGA:Jalan Langgar Jaya Kepahiang Tak Kunjung Dibangun, Warga Tandu Jenazah Sejauh 13 Kilometer
Lebih lanjut, Wahyu menyoroti pentingnya pembentukan RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) dan RDTR (Rencana Detail Tata Ruang) sebagai bagian dari langkah perencanaan pembangunan yang terintegrasi.
"Penataan ruang yang baik akan menjadi fondasi penting bagi keberlanjutan investasi dan pembangunan di Bengkulu," tambahnya.
Dari sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga tetap menjadi motor penggerak utama pertumbuhan.
Hal ini didorong oleh kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) serta implementasi berbagai program bantuan sosial. "Peningkatan daya beli masyarakat menjadi elemen kunci dalam mendukung pertumbuhan ekonomi," jelas Wahyu.
Sementara itu, sektor ekspor diperkirakan akan terus mengalami pemulihan meskipun terdapat tantangan eksternal. Penurunan permintaan dari mitra dagang utama seperti China berdampak pada ekspor batu bara Bengkulu. Namun, peningkatan harga komoditas global diyakini dapat menstabilkan kinerja ekspor.
Kemudian dari sisi lapangan usaha, sektor pertanian menjadi salah satu fokus utama dengan berbagai program inovatif.
"Kami mendorong pertanian organik dan diversifikasi komoditas untuk meningkatkan nilai tambah produk pertanian di Bengkulu," ujar Wahyu.
Selain itu, Wahyu mengapresiasi upaya pemerintah daerah dalam mempromosikan investasi lokal. Menurutnya, koordinasi antara pemerintah dan pihak swasta menjadi kunci untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif.