Perayaan Imlek Sio Ular Kayu di Kota Bengkulu Penuh Khidmat
![](https://harianbengkuluekspress.bacakoran.co/upload/ad646cf1ed358a6deca4302d0ea751cb.jpg)
Umat Budha di Vihara Budhayana Kampung Cina Kota Bengkulu melaksanakan sembahyang perayaan Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili dengan khidmat, Rabu, 29 Januari 2025.-RIO/BE -
Harianbengkuluekspress.id - Perayaan Tahun Baru Imlek 2576 di Vihara Buddhayana, Kampung Cina, Kota Bengkulu, berlangsung dengan penuh khidmat dan semangat kebersamaan pada Rabu, 29 Januari 2025.
Sekitar 80 umat Buddha hadir untuk melaksanakan ibadah sekaligus mengikuti rangkaian acara yang telah disiapkan, mulai dari pelita puja hingga pertunjukan barongsai yang meriah.
Menurut Romo Sunlie Sang Kapo Putra, perayaan Imlek tahun ini diawali dengan pembukaan pelita puja sehari sebelumnya, dan pada hari puncaknya dilakukan penutupannya.
Tradisi ini memiliki makna mendalam bagi umat Buddha dalam menyambut tahun yang baru dengan penuh harapan dan kebijaksanaan.
"Tahun Baru Imlek 2576 ini adalah tahun Sio Ular Kayu, yang memiliki makna bahwa kita sebagai manusia harus lebih berhati-hati dalam bertutur kata, tingkah laku, dan perbuatan. Seperti sifat ular yang penuh perhitungan dan kewaspadaan, kita pun harus mampu menjaga keseimbangan dalam kehidupan," ujar Romo Sunlie.
BACA JUGA:Vakum 2 Tahun, Barongsai PSMTI Kembali Beraksi, Simbol keberagaman dan Persatuan
BACA JUGA:Warga Tangkap Pelaku Tanpa Celana, Tersangka Membekap Mulut dan Mecekik Leher Mahasiswi
Ia juga menekankan pentingnya kebahagiaan dan keselamatan dalam menjalani kehidupan, terutama dalam menghadapi berbagai tantangan yang ada.
"Saya berpesan kepada umat Buddha agar senantiasa berbahagia, tetap bersyukur, dan terhindar dari segala malapetaka serta bencana yang melanda bangsa Indonesia," ujarnya.
Sementara itu, Warlan, selaku Pembina Masyarakat Buddha Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bengkulu turut memberikan pesan kepada umat Buddha di Bengkulu agar tetap menjaga nilai-nilai kebersamaan dan harmoni dalam kehidupan bermasyarakat.
"Pada perayaan Imlek ini, mari kita terus menjaga persatuan dan kekompakan agar toleransi di Provinsi Bengkulu semakin baik. Keberagaman yang ada harus menjadi kekuatan, bukan perbedaan yang memisahkan," ujar Warlan.
Lebih lanjut, Warlan menambahkan bahwa esensi dari perayaan Imlek dari tahun ke tahun tetap sama, yakni sebagai bentuk penyucian diri dan refleksi bagi setiap umat Buddha.
"Imlek bukan sekadar perayaan, tetapi juga momen untuk mengevaluasi diri, memperbaiki kesalahan, dan menanamkan niat baik dalam kehidupan," ucapnya.
Perayaan Tahun Baru Imlek 2576 ini tidak hanya dirayakan oleh umat Buddha, tetapi juga menarik perhatian warga sekitar yang antusias menyaksikan pertunjukan barongsai di depan gerbang Vihara Buddhayana. Sejak pagi hari, warga sudah berkumpul untuk menyaksikan atraksi budaya yang hanya digelar setahun sekali ini.