DLH Kota Bengkulu Tegur LPM Buang Sampah Sembarang, Terkait Masalah Sampah di Lokasi Ini

RIO/BE Petugas kebersihan DLHK Kota Bengkulu berupaya mengangkut tumpukan sampah yang menggunung di Jalan Bangka Pasar Minggu, Sabtu, 1 Februari 2025.--
Harianbengkuluekspress.id - Tumpukan sampah di Jalan Bangka, Pasar Minggu, Kota Bengkulu, mendapat protes keras dari masyarakat.
Pasalnya, sampah yang menumpuk di sana dibiarkan berhari-hari. Mengangu lahan parkir kendaraan dan mempengaruhi omset pelaku usaha setempat yang menurun. Terkait adanya tumpukan sampah itu Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bengkulu memberikan teguran kepada LPM angkutan sampah Kelurahan Belakang Pondok dan Kelurahan Kebun Dahri, sebagai lembaga yang bertugas mengurus sampah di wilayah itu.
Saat dikonfirmasi Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bengkulu, Riduan mengatakan hal ini menjadi kesalahan fatal yang dilakukan oleh LPM angkutan sampah Kelurahan Belakang Pondok dan Kelurahan Kebun Dahri. Seharusnya sampah LPM langsung dibuang ke TPA Air sebakul.
"Laporan ini sudah sering masuk ke kami, dan sudah kita berikan teguran kepada LPM dan lurahnya," ujar Riduan, Sabtu 1 Februari 2025.
BACA JUGA: Bejat! Ayah di Kota Bengkulu Garap Anak Kandung
Diketahui, alasan pihak LPM kedua kelurahan ini membongkar sampah di jalan bangka karena biaya/iuran angkut sampah yang ditarik ke masyarakat sangat rendah yakni Rp 10 ribu per bulan.
"Iuran yang mereka terima infonya sekitar Rp 10 ribu, jadi mereka menggunakan gerobak dan membuang di lokasi Jalan Bangka," ungkap Riduan.
Untuk sementara ini, DLH sudah menurunkan petugas untuk mengangkut dan membersihkan tumpukan sampah tersebut dan memastikan lokasi tersebut bersih. Disisi lain, DLH meminta lurah memberikan pembinaan ke para LPM tersebut, agar tidak mengulangi perbuatan yang sama.
"Kita sudah minta LPM itu berkoordinasi dengan petugas angkutan DLH nanti disesuaikan dengan jadwal angkut sampah kami. Jadi mobil dumtruck kita akan tunggu dilokasi itu, agar sampah langsung disalin ke bak kontainer," tukasnya.
BACA JUGA:Harga TBS Sawit di Bengkulu Naik Turun, Petani Diminta Jaga Kualitas
Ditambahkan Gilang, salah seorang pemilik toko grosir yang berada di depan tumpukan sampah tersebut mengatakan mengalami kerugian omset hingga 30 persen.
" Sampah itu sudah 3 hari, pembeli tidak mau singgah. Kami juga dirugikan dengan bau menyengat dari sampah yang dibuang warga itu," tandasnya.
Kerugian juga dialami warga lainnya, sebab kawasan tersebut salah satu pusat pertokoan baik grosir, manisan, aksesoris dan lainnya. Selain itu, tumpukan sampah menyebabkan lalu lintas macet karena tumpukan sampah sudah menutupi setengah badan jalan. Keluhan juga disampaikan juru parkir setempat, Hartono karena pendapatan dari retribusi parkirnya menurun akibat sampah yang menutupi lahan parkir.