Kawasan Merah Putih Kota Bengkulu Jadi Wisata Baru, Pedagang Ketiban Rezeki

Reporter: Indri |

Editor: Dendy S |

Minggu , 02 Feb 2025 - 21:46

Suasana ramai di kawasan Merah Putih, Air Sebakul, Kota Bengkulu saat hari libur. Warga menikmati waktu bersama keluarga di area berumput sintetis, sementara para pedagang kecil, seperti penjual mainan dan bola plastik, meraup keuntungan dari lonjakan pe-INDRI/BE -

Harianbengkuluekspress.id - Lonjakan pengunjung di kawasan Merah Putih, Air Sebakul, Kota Bengkulu saat libur akhir pekan membawa berkah bagi para pedagang kecil.

Salah satunya adalah Mulyadi, seorang pedagang mainan bola plastik, yang mengaku bisa meraup pendapatan hingga Rp 500 ribu per hari selama liburan.

Dengan harga jual bola plastik Rp 10 ribu per buah, Mulyadi memanfaatkan momen meningkatnya jumlah pengunjung untuk meningkatkan penghasilannya. Ia mulai berjualan sejak pukul 08.00 pagi hingga pukul 17.00 WIB.

“Ya, bisa sampai Rp 500 ribu per hari dari minggu kemarin,” ungkapnya.

Namun, pada hari biasa, pendapatan yang diperolehnya jauh lebih kecil. Menurutnya, penghasilannya hanya berkisar Rp 200 ribu per hari.

“Kalau di hari biasa, saya mulai berjualan jam 7 pagi. Biasanya setelah orang-orang selesai jogging sekitar jam 9, saya pulang dulu, lalu datang lagi jam 4 sore,” ucapnya.

Mulyadi bukan satu-satunya pedagang yang merasakan dampak positif dari ramainya kawasan Merah Putih. Sejumlah pedagang lain, baik yang menjual makanan, minuman, maupun aneka mainan anak-anak, turut mengalami peningkatan penjualan. Mereka menyebut bahwa akhir pekan dan hari libur adalah waktu terbaik untuk berjualan karena tingginya jumlah pengunjung.

Kawasan Merah Putih yang semakin populer di Bengkulu kini menjadi destinasi favorit bagi warga untuk menghabiskan waktu luang.

Area ini awalnya diresmikan oleh Wali Kota Bengkulu, Helmi Hasan, dan terus dikembangkan oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Bengkulu, Arif Gunadi.

Salah satu daya tarik utama kawasan ini adalah pemasangan rumput sintetis seluas 2.562,23 meter yang mempercantik halaman pendopo.

Sebelumnya, area ini hanyalah tanah berlapis pasir biasa yang kurang menarik bagi pengunjung. Kehadiran rumput sintetis membuat kawasan ini lebih nyaman untuk bersantai, berolahraga, maupun beraktivitas bersama keluarga.

Proyek pemasangan rumput sintetis ini dikerjakan oleh Dinas PUPR Kota Bengkulu melalui Bidang Cipta Karya. Pekerjaan dimulai pada 21 November 2024 dan kini kawasan tersebut telah berubah menjadi ruang publik yang nyaman dan instagramable.

kawasan merah putih kota bengkulu jadi wisata baru, pedagang ketiban rezeki                            harianbengkuluekspress.id - lonjakan pengunjung di kawasan merah putih, air sebakul, kota bengkulu saat libur akhir pekan membawa berkah bagi para pedagang kecil. 
salah satunya adalah mulyadi, seorang pedagang mainan bola plastik, yang mengaku bisa meraup pendapatan hingga rp 500 ribu per hari selama liburan.  
dengan harga jual bola plastik rp 10 ribu per buah, mulyadi memanfaatkan momen meningkatnya jumlah pengunjung untuk meningkatkan penghasilannya. ia mulai berjualan sejak pukul 08.00 pagi hingga pukul 17.00 wib.
“ya, bisa sampai rp 500 ribu per hari dari minggu kemarin,” ungkapnya.
namun, pada hari biasa, pendapatan yang diperolehnya jauh lebih kecil. menurutnya, penghasilannya hanya berkisar rp 200 ribu per hari.
“kalau di hari biasa, saya mulai berjualan jam 7 pagi. biasanya setelah orang-orang selesai jogging sekitar jam 9, saya pulang dulu, lalu datang lagi jam 4 sore,” ucapnya.  
baca juga:cegah pelajar gabung geng motor, guru diminta awasi medsos siswa
baca juga:kur bisa ciptkan lapangan kerja, solusi tepat tingkatkan pendapatan umkm 
mulyadi bukan satu-satunya pedagang yang merasakan dampak positif dari ramainya kawasan merah putih. sejumlah pedagang lain, baik yang menjual makanan, minuman, maupun aneka mainan anak-anak, turut mengalami peningkatan penjualan. mereka menyebut bahwa akhir pekan dan hari libur adalah waktu terbaik untuk berjualan karena tingginya jumlah pengunjung.  
kawasan merah putih yang semakin populer di bengkulu kini menjadi destinasi favorit bagi warga untuk menghabiskan waktu luang. 
area ini awalnya diresmikan oleh wali kota bengkulu, helmi hasan, dan terus dikembangkan oleh penjabat (pj) wali kota bengkulu, arif gunadi.  
salah satu daya tarik utama kawasan ini adalah pemasangan rumput sintetis seluas 2.562,23 meter yang mempercantik halaman pendopo. 
sebelumnya, area ini hanyalah tanah berlapis pasir biasa yang kurang menarik bagi pengunjung. kehadiran rumput sintetis membuat kawasan ini lebih nyaman untuk bersantai, berolahraga, maupun beraktivitas bersama keluarga.  
proyek pemasangan rumput sintetis ini dikerjakan oleh dinas pupr kota bengkulu melalui bidang cipta karya. pekerjaan dimulai pada 21 november 2024 dan kini kawasan tersebut telah berubah menjadi ruang publik yang nyaman dan instagramable.
tidak hanya estetis, kawasan ini juga dirancang untuk menjadi ruang hijau terbuka yang dapat digunakan oleh masyarakat secara gratis. banyak pengunjung datang untuk sekadar duduk santai, bercengkerama dengan keluarga, hingga berfoto di tengah area yang kini tampak lebih hijau dan asri.  
peningkatan jumlah pengunjung ke kawasan merah putih turut membawa dampak positif bagi perekonomian lokal. para pedagang kecil yang menjajakan berbagai dagangan, mulai dari mainan anak, jajanan ringan, hingga minuman segar, merasakan peningkatan omzet yang cukup signifikan.  
“dulu sebelum kawasan ini ramai seperti sekarang, saya paling hanya dapat rp 100 ribu sampai rp 150 ribu sehari. tapi sekarang, kalau hari libur bisa sampai rp 500 ribu. saya bersyukur ada tempat seperti ini karena membantu pedagang kecil seperti kami,” ujar mulyadi.  
tak hanya pedagang mainan, para penjual makanan dan minuman juga mengaku mengalami lonjakan pembeli. beberapa pedagang menyebut bahwa setiap akhir pekan, mereka harus membawa stok dagangan lebih banyak karena tingginya permintaan dari para pengunjung.  
kawasan ini juga mulai dilirik oleh pelaku usaha kecil dan menengah (ukm) untuk membuka lapak mereka. beberapa pelaku umkm bahkan berharap pemerintah daerah dapat mengatur zona khusus bagi pedagang agar mereka bisa berjualan dengan lebih tertata tanpa mengganggu kenyamanan pengunjung. (cw1)