Investasi Sektor Pendidikan jadi Alternatif, Ini Paparan Gubernur Bengkulu

Gubernur Bengkulu Prof Dr H Rohidin Mersyah MMA.--

"Kita sudah sampaikan ke Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) targetnya terlalu tinggi. Jauh dibanding dengan provinsi tetangga. Saat ini, Provinsi Bengkulu hanya mmpu Rp 7,5 triliun, seperti yang ditetapkan daerah," ungkap Supran.

Supran mengatakan, jika potensi yang ada di Bengkulu, seperti potensi geothermal, tol, dan lainnya sudah bisa berjalan. Maka target investasi nasional tidak hanya tercapai, tetapi juga bisa melampaui.

"Pada 2024, barang kali lebih lagi target yang diterima. Karena target nasional itu pada 2023 senilai Rp 1.450 triliun, pada 2024 naik Rp 1.650 triliun," bebernya.

Supran optimis target investasi daerah bisa tercapai. Sebab, di triwulan III saja sudah tercapai Rp 6,3 triliun. Untuk mengejar target Rp 7,5 triliun yang sudah ditetapkan, masih ada triwulan IV atau semester kedua bagi UMKM yang akan dihitung per 1-10 Januari 2024.

"Kalau sekarang masih sampai laporan yang triwulan 3. Setelah dirilis BPKM RI nanti kita bisa tahu berapa investasi yang masuk di Bengkulu sepanjang 2023 ini," tegas Supran.

Supran meminta, pada laporan triwulan IV mendatang, baik itu pelaku besar maupun UMKM bisa bersama untuk melampaui target daerah. Kedepan, sudah ada beberapa investor yang akan siap merealisasikan investasinya. Seperti PLTA di Kaur, geothermal di Lebong, dan lainnya bisa berjalan.

"Kita harapkan ini bisa jalan atau bergerak sehingga bisa merealisaikan kinerja-kinerja yang ditargetkan itu. Syukur-syukur jalan tol bisa bergerak. Otomatis realisasi nya bisa naik juga," tandasnya. (151)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan