ASN Mukomuko Diminta Bijak di Medsos, Bupati Choirul Huda:Jangan Jadi Pemicu Perpecahan
Bupati Mukomuko, H. Choirul Huda, SH, saat memimpin apel gabungan ASN di halaman kantor bupati, Kamis 4 September 2025-Endi/Bengkuluekspress-
Harianbengkuluekspress.id – Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Mukomuko diingatkan untuk lebih bijak dan berhati-hati dalam menggunakan media sosial.
Peringatan itu disampaikan langsung oleh Bupati Mukomuko, H. Choirul Huda, SH, saat memimpin apel gabungan ASN di halaman kantor bupati, Kamis 4 September 2025.
Dalam arahannya, Bupati Choirul Huda menegaskan bahwa ASN harus menjadi teladan di tengah masyarakat, termasuk dalam bersikap di ruang digital.
Menurutnya, masih ada ASN yang tanpa sadar meninggalkan jejak digital yang berpotensi memicu konflik atau mencederai persatuan bangsa.
BACA JUGA:Tingkatkan Mutu Pendidikan Anak Usia Dini, Dikbud Mukomuko Salurkan APE untuk 29 PAUD
BACA JUGA:Aksi Panggung NDX AKA Menggelegar, Ribuan Warga Nikmati Pesta HUT RB ke-24
“ASN itu wajah pemerintah. Kalau di dunia nyata dituntut disiplin, maka di media sosial pun harus sama. Jangan ada postingan, komentar, atau share konten yang bisa memprovokasi, memecah belah, apalagi menimbulkan keresahan,” kata Choirul Huda.
Bupati mengingatkan bahwa media sosial ibarat pedang bermata dua. Di satu sisi bisa dimanfaatkan untuk menyebarkan informasi positif, edukasi publik, bahkan mempercepat pelayanan.
Namun, di sisi lain, medsos juga menjadi lahan subur penyebaran hoaks, ujaran kebencian, dan fitnah yang bisa membahayakan.
“Kalau ASN justru ikut-ikutan posting provokatif, bagaimana masyarakat bisa mendapat contoh yang baik? ASN harus jadi pendingin suasana, bukan malah menambah panas,” ujar Bupati.
Choirul Huda menekankan, kebebasan berekspresi memang dijamin undang-undang. Tapi bagi ASN, ada koridor dan kode etik yang wajib dipatuhi. Termasuk aturan kepegawaian yang mengikat, baik di dunia nyata maupun di ruang digital.
Lebih jauh, Bupati berharap ASN di Mukomuko bisa menjadi “agen penyejuk” di tengah derasnya arus informasi digital.
ASN diminta aktif menyaring informasi, tidak mudah terpancing emosi, dan tidak asal membagikan konten yang belum jelas kebenarannya.
“Gunakan medsos untuk hal-hal yang bermanfaat. Boleh berbagi informasi, tapi pastikan informasinya benar dan memberi nilai tambah. Jangan sampai ASN ikut menyebar hoaks atau ujaran kebencian. Itu jelas tidak bisa ditoleransi,” tegasnya.