Kasus Kriminal Naik 37 Persen, Didominasi Kasus Ini

BENGKULU, BE - Kepolisian Daerah Bengkulu melaksanakan press conference akhir tahun 2023 di Aula Gedung Adem Mapolda Bengkulu, Jum'at (29 Desember 2023). Kapolda Bengkulu, Irjen Pol Drs Armed Wijaya MH memaparkan kinerja seluruh jajarannya, mulai dari pengungkapan kasus, situasi kamtibmas hingga kegiatan sosial yang tujuannya membantu pemerintah daerah. 

Jumlah tindak kriminal yang dilaporkan ke Polda Bengkulu dan jajaran mengalami kenaikan dibanding tahun 2022. Tahun 2023, tercatat ada 5.823 kasus dilaporkan dan tahun 2022 tercatat 4.225 kasus. Dari data tersebut mengalami kenaikan 37 persen. 

Menurut Kapolda banyak faktor yang menyebabkan gangguan Kamtibmas tersebut mengalami kenaikan. Seperti bongkar pasang pejabat Polda dan Polres jajaran, kurang memaksimalkan kerja sama dengan Pemerintah Daerah, TNI, Jaksa serta intansi terkait lain. Faktor ekonomi juga salah satu penyumbang angka kriminalitas meningkat, karena erat kaitannya dengan pengangguran. Tetapi meski laporan yang diterima naik, situasi kamtibmas di Provinsi Bengkulu tetap aman dan kondusif.

"Banyak faktor ya, kemarin itu kita terlalu banyak bekerja sendiri. Kemudian bongkar pasar pejabat, faktor ekonomi dan pengangguran juga berpengaruh. Kedepan kami akan tingkatkan koordinasi dengan Pemerintah Daerah, TNI, Jaksa serta instansi terkati lain untuk menurunkan angka kriminalitas," tegas Kapolda.

Berkaitan dengan tindak pidana korupsi, Polda Bengkulu dan Polres jajaran berhasil menyelamatkan kerugian negara Rp 6.553.329.459. Untuk kasus korupsi yang ditindak lanjuti sebanyak 26 kasus. Khusus Polda Bengkulu, salah satu kasus korupsi yang menonjol adalah korupsi Bantuan Tidak Terduga (BTT) di BPBD Kabupaten Seluma. Kasus korupsi tersebut menyeret 12 orang tersangka dan merugikan negara Rp 1.568.129.601. Tetapi belum semua kerugian negara korupsi BTT dikembalikan oleh para tersangka. 

"Untuk pemberantasan korupsi mengalami kenaikan, tahun 2022 ada 21 kasus ditangani, ahun 2023 ada 26 kasus," imbuh Kapolda.

Dari ribuan tindak kriminalitas yang dilaporkan terbagi atas 11 jenis gangguan kamtibmas. Seperti pencurian dengan pemberatan (curat), narkoba, pencurian dengan kekerasan (curas), curanmor, pencurian biasa, penganiayaan, penggelapan, penipuan, KDRT, narkoba, pemerkosaan dan korupsi. Dari 11 kasus tersebut paling tinggi adalah kasus curat dengan jumlah laporan mencapai 875 kasus. Kasus penyalahgunaan narkoba juga menjadi salah satu penyumbang tertinggi. Tahun 2023 mengalami kenaikan 1,28 persen dibanding tahun 2022. 

"Didominasi kasus curat mencapai 875 kasus," terang Kapolda.

Upaya peningkatan ekonomi yang dilakukan dengan memberikan bantuan 20 unit sumur bor dan 20 pompa air. Bantuan tersebut tersebar di masing-masing Polres jajaran Polda Bengkulu. Kemudian menyalurkan 45 ribu paket sembako pada masyarakat dan bantuan bedah rumah yang sampai sekarang masih terus berlangsung. Sejak pertama digagas, sudah ada 44 unit rumah masyarakat kurang mampu dibedah. 

"Jumlah stunting tahun 2023 di Provinsi bengkulu sebanyak 2.227 dari 49 ribu lebih balita. Kami dari Polda Bengkulu berusaha membantu pemerindah daerah dengan melakukan pemeriksaan kesehatan, pengukuran tinggi dan berat badan, konsulitasi kesehatan dan pemberikan makanan tambahan," tutup Kapolda.

Sementara itu, Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah mengapresiasi kinerja Polda Bengkulu dan Polres jajaran yang sudah bekerja keras selama tahun 2023 menjaga situasi kamtibmas di Provinsi Bengkulu. Atas kerja keras yang maksimal itu, situasi kamtibmas di Provinsi Bengkulu masih tetap terjaga, kondusif dan aman. Gubernu menilai, kinerja Polda dan jajaran melebihi batas tugas dan tanggung jawab sebagai polisi. Karena selain menjaga kamtibmas, Polda dan Polres jajaran aktif memberikan bantuan, melaksanakan kegaitan sosial dan pemberdayaan masyarakat.

"Salah satu pembangunan bisa terlaksanakan adalah situasi kamtibmas yang terkendali. Kamtibmas yang kondusif juga membuat masyarakat nyaman menjalankan aktifitas. Kami ucapkan terima kasih kepada Polda dan jajaran sudah melebihi tanggung jawab sebagai anggota Polisi. Karena tidak hanya menjaga kamtibmas, melaksanakan kegiatan pemberdayaan masyarakat, bakti sosial, bedah rumah, santunan dan kegiatan sosial lain," pungkas Gubernur.(167)

 

Kasus Gangguan Kamtibmas