PTT Tuntut Kesejahteraan, Dewan Respons Begini
Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu menerima ratusan guru Pegawai Tidak Tetap (PTT) dari Tenaga Administrasi Sekolah SMA/SMK dan SLB se-Provinsi Bengkul, Senin 22 Januari 2024.-RIO/BE -
BENGKULU, BE - Ratusan Pegawai Tidak Tetap (PTT) dari Tenaga Administrasi Sekolah SMA/SMK dan SLB se-Provinsi Bengkulu mendatangi gedung DPRD Provinsi Bengkulu.
Kedatangan PTT ini untuk menuntut kesejahteraan. Karena selama ini PTT dari sekolah negeri maupu swasta, banyak dibayar dengan gaji kecil.
Sementera pengabdiaan di sekolah sudah lebih dari 30 tahun. Bahkan usiannya juga sudah banyak tua. Namun status kesejahteraanya hingga saat ini, jauh dari layak.
Ketua Forum PTT Tenaga Administrasi Sekolah Provinsi Bengkulu, Eflin Suryadi mengatakan, kesejahteraan guru honorer yang jauh dari kata layak itu, harus mendapatkan perhatian dari pemerintah.
BACA JUGA:Optimalkan Penerimaan PBB, Ini Pernyataan Kepala Bapenda Kota Bengkulu
BACA JUGA:Guru Agama Asusila Ternyata Baru Lulus PNS, Korbannya jadi Segini
Salah satunya dengan mengangkat PTT itu menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN). Baik menjadi Pegawai Negerai Sipil (PNS), maupun menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
"Kami minta Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu ikut mengawal aspirasi kami. Agar bisa diangkat menjadi ASN pada tahun 2024 ini," terang Eflin, kepada BE usai menggelar audensi dengan Komisi IV di Ruang Rapat Komisi DPRD Provinsi Bengkulu, Senin 22 Januari 2024.
Eflin mengatakan, PTT itu saat ini jumlahnya yang telah terdata mencapai 1.560 orang.
Jumlah tersebut masih bisa bertambah. Sebab, banyak sekolah swasta, belum mengirimkan data PTT dari tenaga administrasi sekolah.
"Jumlahnya masih banyak yang belum terdata," ungkapnya.
Dijelaskannya, PTT dari tenaga administrasi sekolah itu sudah banyak memasuki usia tua. Bahkan ada yang bakal memasuki masa pensiun.
Pengabdian di sekolah juga rata-rata sudah lama. Bahkan ada yang lebih dari 30 tahun.
"Mereka ini ada yang beberapa tahun lagi masuk pensiun. Setidaknya jelang masa pensiun, mereka bisa merasakan kesejahteraan," tutur Eflin.