Awasi Obat dan Makanan Berbahaya, Ini Pesan Ketua Kwarcab Pramuka Kota Bengkulu
Budhi/BE Tim Saka POM saat melakukan pemeriksaan sampel makanan yang dijual oleh para pedagang yang ada di luar lingkungan sekolah.--
BENGKULU, BE - Dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap keamanan obat dan makanan, Ketua Kwartir Cabang (Kwarcab) Pramuka 0704 Kota Bengkulu Dr Dedy Wahyudi, mendorong Satuan Karya Pengawas Obat dan Makanan (Saka POM) untuk menjalankan peran penting dalam edukasi terkait wawasan keamanan obat dan makanan.
"Ini penting yang harus dilakukan tim Saka POM Bengkulu, karena sekarang ini banyak obat dan makanan yang mengandung bahan berbahaya beredar di masyarakat," ucap Dedy Wahyudi, Selasa (31/10).
Ia juga menyebutkan, dengan melibatkan tim Saka POM, sebuah satuan karya di Pramuka yang fokus pada aspek pengawasan obat dan makanan. Diharapkan bahwa edukasi terkait hal ini akan lebih efektif dan dapat menciptakan masyarakat yang lebih sadar akan keamanan konsumsi obat dan makanan.
"Ini salah satu tugas dan fungsi adik-adik Pramuka ini yang termasuk dalam tim Saka POM tersebut," paparnya.
Namun, Dedy Wahyudi juga menekankan bahwa upaya ini merupakan bagian dari tanggung jawab bersama untuk menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan aman. Dengan memahami pentingnya keamanan obat dan juga makanan, masyarakat dapat lebih berperan dalam menjaga kesehatan dan keselamatan mereka sendiri, serta orang lain.
"Kesehatan itu mahal tentunya. Jadi marilah jaga kesehatan kita sendiri dan orang lain. Dengan tidak menjual atau mengkonsumsi makanan yang mengandung bahan berbahaya," tuturnya.
Kepala Balai Pengawas Obat dan Makanan BPOM di Bengkulu, Yogi Abaso Mataram mengatakan, pelibatan kader Saka POM dalam mengawasi keamanan obat dan makanan dilapangan dilakukan dengan gerakan Saka POM masuk sekolah.
"Dalam giat ini para kader melakukan komunikasi informasi, serta edukasi serta pengambilan sampel para penjual pangan jajanan anak sekolah. Karena, jajan sekolah merupakan prioritas utama Saka POM dalam menjaga kesehatan para peserta didik," tutupnya. (529)