Honorer 3 Bulan Lagi Menikah Gantung Diri, Ini Saksi Mata Pertama yang Melihat

RIZKY/BE Seorang honorer salah satu instansi di Provinsi Bengkulu ditemukan meninggal dunia dengan cara gantung diri dirumahnya, Jalan Kinibalu Kelurahan Kebun Tebeng, Rabu 20 Maret 2024 pagi.--

Harianbengkuluekspress.id - Seorang honorer salah satu instansi di Provinsi Bengkulu ditemukan meninggal dunia dengan cara gantung diri di rumahnya, Rabu 20 Maret 2024 pagi. Korban diketahui berinisial SG (39), dia tinggal sendirian di rumah peninggalan almarhum orang tuanya di Jalan Kinibalu 4, RT 7, Kelurahan Kebun Tebeng, Kecamatan Ratu Agung, Kota Bengkulu. 

Saksi yang mengetahui pertama kali mengetahui korban gantung diri Doni, sepupu korban. Kebetulan rumah Doni berada di samping rumah yang ditinggali korban. Doni yang curiga korban tidak keluar rumah sejak hari Selasa memastikan kondisi korban. Rabu pagi, Doni berinisiatif memanggil korban tetapi tidak ada respon. Sampai akhirnya Doni melihat dari belakang rumah, dari ventilasi pintu belakang Doni melihat korban tergantung dengan seutas tali.

"Doni sepupu korban tahu sekitar jam 9 pagi tadi. Sebelumnya sepupu korban ini sudah curiga, karena sejak selasa malam, 19 Maret 2024, tidak ada aktifitas dalam rumah korban," jelas Kapolsek Ratu Agung, Iptu Muhammad Akhyar.

Belum diketahui alasan korban mengakhiri hidup dengan cara gantung diri. Sejauh ini keluarga merasa tidak ada yang curiga dari korban sebelum kejadian. Diketahui korban hendak melangsungkan pernikahan pada Juni 2024. Calonnya juga honorer yang bekerja satu instansi dengan korban. Calon korban pada Selasa malam sempat berkunjung, tetapi tidak ada respon dari korban meski sudah ditelepon. 

BACA JUGA:Subsidi BBM Pangan Batal, Ini Penjelasan Kepala Dinas Perhubungan Kota Bengkulu

BACA JUGA:Beras SPHP Tersedia di Kantor Kelurahan, Sudah Bisa Dibeli Masyarakat Kota Bengkulu

"Sahabat korban sempat chat sore hari tetapi tidak direspon," imbuhnya.

Rumah yang ditinggali korban merupakan rumah peninggalan orang tuanya. Korban tinggal sendirian, dua orang kakak korban tinggal di Kelurahan Sukarami dan di Sulawesi. Proses evakuasi korban butuh waktu cukup lama, karena mobil ambulans Rumah Sakit Bhayangkara Jitra tidak bisa masuk ke dalam gang rumah korban. Akhirnya jenazah korban yang dimasukkan dalam kantong mayat digotong menuju mobil ambulance yang menunggu di luar gang. 

Polisi masih menyelidiki, belum bisa dipastikan korban meninggal dunia karena gantung diri atau sebab lain.(Rizki Surya Tama)

 

Tag
Share