Jelang Lebaran, Masyarakat Air Tenam Terima Dana Cash Rp 144 juta, Ternyata Ini Penyebabnya
Jelang Lebaran, Masyarakat Air Tenam Terima Dana Cash Rp 144 juta, Ternyata Ini Penyebabnya-Eko/ Bengkulu Ekspress-
Harianbengkuluekspress.id- Ibarat Tunjangan Hari Raya, itulah yang dirasakan masyarakat Air Tenam Kecamatam Ulu Manna Kabupaten Bengkulu Selatan.
Tidak tanggung-tanggung nilai yang didapatkan masyarakat totalnya mencapai Rp 144.280.000.
Dana tersebut akan disalurkan kepada 26 petani yang telah menanam dan memastikan tanamannya tumbuh dalam kurun satu tahun belakangan.
Dana yang disalurkan langsung ke rekening masing-masing petani ini, merupakan pembayaran tahap dua atas pertumbuhan pohon yang telah di tanam sejak tahun lalu.
BACA JUGA:Ngamar Dengan Suami Orang, Mahasiswi S2 Ini Digerebek istri Sah Teman Prianya, Begini Pengakuannya
BACA JUGA:Retribusi Parkir Wisata di Lokasi Ini Ditiadakan
Masyarakat Air Tenam telah mengikuti program baby tree, yaitu penanaman pohon GO GREEN yang berkolaborasi KKI Warsi dan Jejakin serta dukungan bibit dari BP DAS Ketahun Bengkulu.
“Pohon yang ditanam adalah jenis durian, petai dan pinang, total pohon sebanyak 9.829 pohon, pada areal 42,8 ha. Pohon-pohon ini di tanam di areal perhutanan sosial yang dikelola masyarakat Air Tenam dengan skema Hutan Tanaman Rakyat dan Hutan Kemasyarakatan,” kata Emmy Primadona Koordinator Program KKI Warsi.
Dikatakannya, dalam menanam pohon ini dibangun kesepakatan dengan masyarakat memelihara pohonnya dan memastikannya tumbuh,
Sebagai bentuk penghargaannya, masyarakat diberikan reward sebesar Rp70.000 per batang pohon yang dibagi ke dalam 4 kali pembayaran.
Jelang Lebaran, Masyarakat Air Tenam Terima Dana Cash Rp 144 juta, Ternyata Ini Penyebabnya-Eko/ Bengkulu Ekspress-
Masing-masing sebesar Rp 20 ribu per pohon setelah tanam, Rp 15 ribu per pohon tahun pertama, Rp 15 Ribu per pohon pada tahun kedua dan Rp 20 ribu per pohon pada tahun ke 3.
Untuk tahap 2 ini yang artinya pohon telah memasuki umur 1 tahun, dan dilakukan monitoring pada areal yang dikelola masyarakat.
“Kami sangat bangga, masyarakat yang terlibat program ini menunjukkan komitmen yang luar biasa, jika di awal kita memberikan toleransi, bahwa tanaman yang dipastikan tumbuh minimal 80%. Alhamdulillah setelah dilakukan monitoring, tanaman yang berhasil tumbuh sebesar 96 persen,” ujar Emmy.