Edukasi Perubahan Iklim, Kemendikbudristek Berkolaborasi Dengan Dunia Internasional, Ini Langkahnya

Kemendikbudristek berkolaborasi dengan dunia internasional dalam mengedukasi perubahan iklim-istimewa/bengkuluekspress-

Harianbengkuluekspress.id- Perubahan iklim  menjadi ancaman serius bagi kesejahteraan anak-anak dan pemuda. Pasalnya, perubahan iklim berdampak negatif dan merugikan kesehatan, pendidikan, gizi, dan kesejahteraan. 

Dalam upaya mengatasi tantangan ini, PREDIKT dan ChildFund Indonesia, bersama dengan beberapa mitra, telah melakukan penelitian yang berfokus pada pengembangan materi pendidikan melalui pendekatan gamifikasi (edugames).

Edugames hasil penelitian ini didukung oleh Pemerintah Australia melalui Kolaborasi untuk Pengetahuan, Inovasi, dan Teknologi Australia dan Indonesia (KONEKSI) dan diimplementasikan oleh konsorsium ini. 

Menyoroti pentingnya kolaborasi internasional dalam menangani tantangan global seperti perubahan iklim

Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Suharti selaku Ketua Sekretariat Nasional Satuan Pendidikan Aman Bencana, menyatakan, 

"Kami sangat mengapresiasi kolaborasi internasional ini yang tidak hanya memperkaya metode pendidikan kita tetapi juga memberikan solusi konkret untuk meningkatkan kesadaran anak-anak terhadap isu perubahan iklim." terangnya. 

BACA JUGA:Selamat, Bengkulu Raih Penghargaan Penyelenggaraan Haji Terbaik 2024, Ini Kriterianya

BACA JUGA:Anda Diintai Penipu yang Sedang Menelpon Anda, Kenali Lewat Tanda-tanda Berikut Ini, Waspadalah!

Menurut Suharti, Edugames yang dihasilkan dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi media pembelajaran yang efektif dalam mengajarkan anak-anak tentang pentingnya menjaga lingkungan dan beradaptasi terhadap perubahan iklim.

Penelitian ini melibatkan kolaborasi multidisiplin dan multisektor dengan Universitas Multimedia Nusantara (UMN), Universitas Nusa Cendana (UNDANA), Charles Darwin University Australia, Harkaway Primary School Australia, Masyarakat Penanggulangan Bencana Indonesia (MPBI), dan Sekretariat Nasional Satuan Pendidikan Aman Bencana (Seknas SPAB) Kemendikbudristek dan telah dimulai pada Juli 2023 serta akan selesai pada Agustus 2024.

Penelitian tersebut bertujuan untuk memahami bagaimana anak-anak dan remaja belajar tentang bencana dan perubahan iklim. Melalui pendekatan gamifikasi, materi pendidikan dikembangkan menggunakan media digital dan nondigital dalam bentuk papan permainan (board games) serta permainan digital yang telah dirancang agar mudah direplikasi di berbagai daerah. 

Edugames ini dikembangkan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif, komunikasi risiko, tanggung jawab pribadi dan sosial, serta kesadaran akan lingkungan sekitar dan kesetaraan gender. 

Edugames ini  merupakan hasil kolaborasi unik yang melibatkan akademisi, pemerintah, sekolah, dan pihak swasta dalam berbagai kepakaran berbeda, seperti inklusivitas, aspek psikologi anak, serta tampilan desain visual yang sangat menarik. (**) 

Tag
Share