Wujudkan Energi Bersih Merdeka, Kanopi Bangun PLTS dan PLTB Di SMA Sint Carolus

Dialog Energi Bersih Merdeka, sekolah energi bersih di SMA Sint Carolus Kota Bengkulu-istimewa/bengkuluekspress-

Harianbengkuluekspress.id- Kanopi Hijau Indonesia menginisiasi program Sekolah Energi Bersih dengan bekerjasama dengan sejumlah lembaga pendidikan untuk bersama-sama mendorong transisi energi bersih yang adil dan berkelanjutan. 

Setelah sukses  pembangunan energi bersih  Pembangkit Listrik Tenaag Surya (PLTS) di SMA Muhammadiyah 4 Kota Bengkulu. 

Kali ini peletakan batu pertama pembangunan energi bersih berupa Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) dilakukan di SMA Sint Carolus, Kota Bengkulu.

Hal itu dilakukannya karena  seiring dampak proyek Pembangil Listri Tenaga Uap  yang memberikan dampak terhadap warga dan lingkungan. 

Disela-sela kegiatan tersebut, juga digelar dialog multipihak   Energi Bersih Merdeka  dengan mengangkat tema " “Jalan Terang dengan Energi Bersih”. 

Direktur Program dan Kampanye Kanopi Hijau Indonesia, Olan Sahaya mengatakan Sekolah Energi Bersih (SEB) menitikberatkan pada dukungan publik untuk membangun kesadaran mendukung transisi energi.

BACA JUGA:Prediksi BMKG, Daerah yang Alami Hujan Deras Hari Ini, Kamis 29 Agustus 2024, Berikut Daftarnya

BACA JUGA:Satu-satunya Anggota DPRD BS Perempuan, Nurmalena Siap Memberikan Dedikasi Terbaik

“Pemasangan model energi bersih menjadi antitesis atas dominasi energi kotor batubara yang terus dibangun pemerintah padahal efek negatifnya sudah menyengsarakan masyarakat,” kata Olan.

Pembangunan  energi bersih tersebut, diperoleh dari dana publik  dan yang terkumpul sebesar Rp12 juta dari ratusan donatur yang dikumpulkan selama dua tahun.

Kampaye  Sekolah Energi Bersih dilakukan seiring atas dasar dampak negatif  dampak proyek Pembangkit Listriik Tenaga Uap (PLTU) bagi kehidupan warga. 

Pada sesion dialog, juga mengundang sejumlah narasumber  dan warga terdampak seperti  Sepriyani warga  Teluk Sepang,  Sutanpri  kepala SMA Muhammadiyah 4 Kota Bengkulu, serta  Sulistyanta kepala SMA Sint Carolus selaku tuan rumah.

Pada sesi dialoh itu, Sepriyani, warga yang bermukim di sekitar PLTU batubara Teluk Sepang Kota Bengkulu hadir sebagai salah satu pembicara, menceritakan dampak proyek PLTU bagi kehidupan warga. 

BACA JUGA:Pertemuan dengan USAID, Menteri AHY Sebut Target Pendaftaran Tanah dan Keberlanjutan Pembangunan

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan