Harianbengkuluekspress.id-Pemkab Mukomuko bergerak cepat untuk memastikan keakuratan data luas lahan perkebunan kelapa sawit masyarakat di wilayahnya.
Dengan mengerahkan tim khusus, pemerintah daerah ini berupaya memperbaiki dan memvalidasi data yang sebelumnya dilaporkan.
"Berdasarkan data BPS, luas kebun sawit masyarakat di kabupaten ini sekitar 108 ribu hektare. Namun, untuk memastikan keakuratannya, kami akan melakukan verifikasi dan validasi data," ujar Iwan Cahaya, Kabid Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko.
Langkah ini tidak hanya penting untuk akurasi data, tetapi juga untuk memaksimalkan manfaat dari dana bagi hasil (DBH) sawit yang telah dialokasikan.
BACA JUGA:MIDESWA Jadi Maskot Pilkada Benteng, Ternyata Ini Alasan Pemilihannya
BACA JUGA:Jelang Musim Tanam II, Pemkab Mukomuko Tambah Kuota Pupuk Subsidi, Segini Banyaknya
Dengan anggaran sebesar Rp 629 juta, Pemkab Mukomuko menghadapi tantangan besar untuk mendata seluruh lahan sawit masyarakat yang begitu luas.
Iwan menambahkan, "Dana DBH sawit ini sangat terbatas, sehingga pihaknya memutuskan untuk fokus pada satu kecamatan terlebih dahulu,
Yaitu Kecamatan Air Manjuto, dengan luas lahan perkebunan kelapa sawit masyarakat sekitar 5.734 hektare berdasarkan data statistik. Namun, data statistik tersebut masih perlu divalidasi.
"Luas lahan di Kecamatan Air Manjuto bisa saja lebih luas dari yang tercatat. Oleh karena itu, verifikasi dan validasi sangat diperlukan," tegas Iwan.
Upaya ini tidak hanya berhenti pada pendataan ulang. Pemkab Mukomuko juga berencana untuk memetakan setiap kebun sawit milik masyarakat secara detail.
"Kami akan membuat peta yang akurat untuk masing-masing kebun sawit, yang juga akan berguna dalam pembuatan surat tanda daftar budidaya (STDB)," tambahnya.
Validasi data ini menjadi sangat krusial karena DBH sawit sangat bergantung pada luas lahan sawit yang ada.
BACA JUGA: Jaring Atlet Potensial dari Desa, Ini Tujuan Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Bengkulu
BACA JUGA:Asesmen Jabatan Kadinkes Dimulai, Ini Deadline Pendaftarannya