Harianbengkuluekspress.id - Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Provinsi Bengkulu sedang giat mendorong pemerintah untuk menarik investor dalam rangka mendirikan pabrik minyak goreng (Pamigo) mini. Upaya ini bertujuan untuk meningkatkan produksi minyak goreng lokal yang diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani sawit.
Sekretaris Apkasindo Provinsi Bengkulu, John Simamora menyatakan, pendirian Pamigo mini sangat mungkin direalisasikan di Bengkulu.
Sebab, produksi CPO di daerah ini cukup besar.
"Produksi Crude Palm Oil (CPO) di Bengkulu cukup besar, mencapai 1.069.003 ton. Ini menjadi modal yang kuat untuk mendirikan Pamigo mini," ujar John, Selasa 9 Juli 2024.
John menambahkan, investasi yang diperlukan untuk mendirikan Pamigo mini cukup terjangkau, yaitu berkisar antara Rp 2-3 miliar. Dengan modal sebesar itu, investor bisa balik modal dalam waktu kurang lebih 4 tahun.
BACA JUGA:Investor Asing Serius Tanam Modal, Ingin Dirikan Pabrik Ini di BS
BACA JUGA:Investor Cina Diajak Lihat Potensi di Daerah Ini
"Menurut analisa usaha Tim Ditjenbun, dalam 4 tahun sudah bisa balik modal atau break even point (BEP). Jadi, ini sangat memungkinkan bagi investor lokal," jelasnya.
Pendirian Pamigo mini ini bukan hanya sekadar wacana. Presiden Joko Widodo sudah menyampaikan bahwa setiap 1.000 hektar kebun sawit rakyat diharapkan memiliki pabrik ini.
"Ini adalah salah satu langkah konkret untuk meningkatkan kesejahteraan petani sawit," tambah John.
Pemerintah daerah pun mendukung penuh rencana ini. Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Bengkulu, Supran SH MH menyatakan, kesiapan pemerintah untuk memfasilitasi dan memberikan kemudahan bagi para investor yang tertarik.
"Kami siap membantu dari segi perizinan dan infrastruktur pendukung lainnya," ungkapnya.
Di sisi lain, para petani sawit juga menyambut baik rencana ini. Menurut Ketua Kelompok Tani Sawit Mandiri, Sumarno, pendirian Pamigo mini akan memberikan nilai tambah bagi produk sawit mereka.
"Kami berharap harga sawit bisa lebih stabil dan petani lebih sejahtera," kata Sumarno.
Menurut Sumarno, dengan berbagai dukungan dan kesiapan yang ada, diharapkan Pamigo mini bisa segera direalisasikan di Bengkulu.