"Pamsimas adalah program stimulan yang mendukung agenda nasional terkait ketersediaan akses air minum dan sanitasi yang layak dan aman," tambah Budiarto.
BACA JUGA:Pelantikan dan Sertijab Kasi Pidsus Kejari Mukomuko, Ini Harapan Kajari
BACA JUGA:Lulusan Berpeluang Jadi PNS, 10 Sekolah Kedinasan yang Dibiayai Negara, Berikut Daftarnya
Selain itu, pembangunan Pamsimas ini juga berfokus pada pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat, khususnya bagi mereka yang masuk dalam kategori miskin dan memiliki kasus stunting.
"Dengan adanya program ini, diharapkan dapat mengurangi angka kemiskinan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Mukomuko," jelas Budiarto.
Tak hanya Pamsimas, Pemkab Mukomuko juga mengalokasikan anggaran untuk pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di dua desa lainnya, yaitu
1. Desa Air Berau di Kecamatan Pondok Suguh dan
2. Desa Gajah Makmur di Kecamatan Malin Deman.
Anggaran sebesar Rp 600 juta yang bersumber dari APBD Kabupaten Mukomuko tahun 2024 telah disiapkan untuk proyek ini.
"Untuk pekerjaan pembangunan SPAM, saat ini baru dalam proses penandatanganan kontrak dan InsyaAllah bulan ini juga pekerjaan sudah bisa dimulai," ujar Budiarto.
Dengan adanya program Pamsimas dan SPAM ini, diharapkan masyarakat di Kabupaten Mukomuko dapat menikmati akses air minum dan sanitasi yang lebih baik.
BACA JUGA:Jelang AKMI 2024, Kemenag Susun Standard Setting Sistem Penilaian Hasil Belajar Nasional
"Pemerintah Kabupaten Mukomuko akan terus berusaha agar program-program seperti ini dapat berlanjut di tahun-tahun berikutnya, dalam rangka menurunkan angka kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," tutup Budiarto.
Program-program ini menjadi bukti nyata komitmen Pemkab Mukomuko dalam meningkatkan kualitas hidup warganya melalui pembangunan infrastruktur dasar yang berkelanjutan. (end)