Pentingnya keamanan siber, Ribuan Pelajar dan Dosen Ikuti Kompetisi Bug Bounty Disini Lokasinya

Jumat 30 Aug 2024 - 17:05 WIB
Reporter : Endang
Editor : Endang S

Harianbengkuluekspress.id- Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kemendikbudirstek  menyelenggarakan Anugerah Bug Bounty 2024, di Gedung Samantha Krida, Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur, Kamis 29 Agustus 2024. Kegiatan ini sebagai upaya untuk selalu menumbuhkan dan meningkatkan kesadaran terhadap keamanan siber.

Anugerah Bug Bounty 2024 merupakan puncak dari rangkaian pelaksanaan Kompetisi Bug Bounty yang merupakan ajang kompetisi bagi Bug Hunter di kalangan insan pendidikan yang terdiri dari pendidik (dosen dan guru) dan peserta didik (siswa dan mahasiswa) dalam mencari celah keamanan dan memastikan celah tersebut dapat dieksploitasi pada sebuah sistem target yang telah disepakati antara pemilik layanan dan Bug Hunters.

Agenda tahunan ini, sudah dilaksanakan sejak bulan Juni sampai dengan Agustus dengan menyajikan 25 sistem elektronik yang diselenggarakan oleh satuan-satuan kerja di lingkungan Kemendikbudristek.

Lomba diikuti oleh 1597 peserta yang terdiri dari 272 siswa, 756 mahasiswa, 471 guru, dan 98 dosen.  Kegiatan yang sudah dikenalkan sejak  tahun 2022,  mengacu pada kerangka kerja standar keamanan siber OWASP (Open Web Application Security Project) TOP 10 2021.

BACA JUGA: Perkuat Kapasitas Hakim Menangani Kasus Pertanahan dan Tata Ruang, Kementerian ATR/BPN & MA Jalin Kerja Sama

BACA JUGA:Afirmasi Kemandirian Pesantren Sasar 3.600 Lembaga, Komisi VIII DPR RI Sentil Isu Dana Abadi

Ditahun ini, Bug Bounty 2024 mengusung tema “Security Starts with You” yang menekankan pentingnya partisipasi aktif individu dalam menumbuhkan kesadaran terhadap keamanan informasi serta mengimplementasikan budaya keamanan informasi dalam kehidupan sehari-hari, khususnya di kalangan insan pendidikan.  

Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek, Suharti,  menuturkan Bug Bounty ini tidak hanya dijadikan sebagai sebuah ajang kompetisi saja, juga sebagai sebuah gerakan untuk terus meningkatkan kesadaran dan budaya keamanan informasi di lingkungan Kemendikbudristek, serta untuk menciptakan ekosistem bagi tumbuhnya talenta-talenta keamanan informasi di Indonesia.

“Mari kita semua sebagai insan pendidikan Indonesia bersama-sama menumbuhkan dan terus meningkatkan kesadaran keamanan informasi atau keamanan siber mulai dari diri kita sendiri,” pinta Suharti.

Suharti berharap ajang kompetisi ini terus berkembang dan memberikan dampak positif bagi kesadaran keamanan informasi/siber di lingkungan Kemendikbudristek.

“Saya juga berharap agar Anda semua bisa menjadi agen perubahan untuk mengampanyekan kesadaran keamanan informasi/siber, serta membangun komunitas belajar di Platform Merdeka Mengajar,” ujar Suharti.

BACA JUGA: Perkuat Kapasitas Hakim Menangani Kasus Pertanahan dan Tata Ruang, Kementerian ATR/BPN & MA Jalin Kerja Sama

BACA JUGA:Afirmasi Kemandirian Pesantren Sasar 3.600 Lembaga, Komisi VIII DPR RI Sentil Isu Dana Abadi

Disisi lain, Kepala Pusdatin, Yudhistira Nugraha, mengatakan implementasi sistem pemerintahan berbasis elektronik telah membawa dampak besar dalam dunia pendidikan, termasuk aspek keamanan informasi,

“Melalui program Bug Bounty ini, kami berusaha memastikan bahwa keamanan sistem elektronik pendidikan kita tetap terjaga dengan baik, sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan lancar dan aman,” ujar Yudhistira.

Kategori :