BENGKULU UTARA, BE - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bengkulu Utara (BU) mendukung penuh gerakan ketahanan pangan nasional 2023. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Anggota Komisi III DPRD BU, Salamun pada saat menghadiri Gerakan Nasional Ketahanan Pangan Nasional Tahun 2023 dalam rangka HUT ke–78 TNI melalui Vidcon bersama Wakil Presiden Republik Indonesia, di Desa Taba Tembilang, pada awal bulan November lalu.
"Tentu kita selaku pihak legislatif akan mendukung penuh program ketahanan pangan yang kuat dan berkelanjutan yang diinisiasi oleh TNI. Hal tersebut juga sesuai dengan arahan Wakil Presiden bahwa ketahanan pangan adalah isu nasional yang sangat penting, agar kepala daerah seluruh Indonesia dapat mendukung ketahanan pangan nasional," ujarnya.
Legislator dari PPP ini berharap kepada pemerintah daerah Kabupaten BU dapat mendukung penuh terhadap program ketahanan pangan nasional. Apalagi dalam upaya memperkuat ketahanan pangan nasional, salah satu anggota TNI yang ada di Kodim 0423/BU yang merupakan salah seorang Babinsa bernama Serda Yarmansha telah menciptakan pakan ikan mandiri.
"Ini yang kita harapkan kepada pemerintah daerah Kabupaten BU agar dapat memberikan dukung penuh terhadap ketahanan pangan nasional. Apalagi di Kabupaten BU ada salah satu anggota TNI kita yang dapat menciptakan pakan ikan mandiri. Dan ini agar dapat didorong oleh pemerintah agar ikut membantu dan mensosialisasikan kepada masyarakat," terangnya.
Lebih lanjut Salamun menjelaskan bahwa sesuai laporan dari Dandim 0423/BU bahwa pakan ikan mandiri yang dibuat oleh Babinsa ini hanya bermodalkan Rp 7 ribu dan biaya alat senilai Rp 10 juta, artinya terdapat pemangkasan biaya sebesar 40-50 persen dibandingkan pembelian pakan ikan di pasar yang saat ini harga pakan ikan di pasar seharga Rp 17 ribu per Kg.
"Ini adalah suatu hal kesempatan yang bisa bersama-sama kita dorong untuk meningkatkan budidaya ikan. Kita harap pemerintah dapat mendukung penuh atas ciptaan dari anggota TNI ini agar dapat diterapkan disalurkan pembudidaya ikan yang ada di BU. Sehingga ketahanan pangan nasional di BU dapat berjalan dengan baik ke depannya," pungkasnya.
Di sisi lain, pembuat pakan ikan mandiri, Serda Yarmansyah menyampaikan bahwa pakan ikan mandiri yang dirinya ciptakan ini atas banyaknya keluhan masyarakat, terutama pada pembudidaya ikan dengan tingginya harga pakan ikan.
Ia pun mengakui pakan yang dibuatnya berbahan dasar Kijing dan Keong tersebut memang masih banyak kekurangan dan masih perlu dikaji oleh pihak Universitas Bengkulu agar komposisinya dapat maksimal. Karena hasil produksi pakan ikan yang dibuatnya membutuhkan waktu lebih lama 1 bulan dari pakan ikan yang ada dipasaran.
"Ini saya ciptakan dari keluhan para pembudidaya ikan yang mengeluhkan harga pakan yang tinggi. Jadi saya mencoba membuat pakan ikan dengan bahan dasar Kijing dan Keong yang bahan mudah didapat. Memang hasilnya cukup memuaskan akan tetapi perlu dikaji lagi agar komposisinya pas setara dengan pakan yang ada dipasaran, sehingga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas," tandasnya.(127/prw)