Harianbengkuluekspress.id - Pengelola Mega Mall mengeluhkan keberadaan pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di bahu jalan. Pasalnya, keberadaan PKL ini menjadi sumber Mega Mall sulit berkembang. Keberadaan PKL di depan Megamall itu dirasakan menghambat investor tak mau masuk ke Bengkulu.
Disampaikan Manajemen Mega Mall, Zulkifli Ishak, Megamall sudah beberapa kali mengupayakan kerjasama dengan beberapa investor terus gagal. Hal ini dikarenakan kondisi lingkungan Mega Mall yang macet, kumuh dan dipenuhi pedagang membuat para investor ini tidak berpikir panjang untuk menjalin bekerjasama.
"Kami pernah melobi Matahari, Hypermart agar masuk ke Mega Mall, tetapi mereka memberikan syarat pedagang di depan itu bisa ditertibkan dulu. Nah, itu yang menjadi kesulitan kita selama ini," ujar Zulkifli Ishak.
Ia juga membeberkan beberapa tahun lalu Megamall sudah menjalin komitmen kerjasama dengan Ramayana. Dalam komitmen itu Ramayana akan mengisi penuh satu lantai di lantai 3. Namun seiring waktu berjalan komitmen ini tidak pernah terealisasikan karena penataan para pedagang di area Mega Mall tersebut tak kunjung selesai.
BACA JUGA: Korban SUTT Demo Tuntut Ganti Rugi, Ini Tanggapan Pejabat Pemprov Bengkulu
BACA JUGA:Emak - emak Air Berau Mukomuko Gelar Aksi, Tuntut Kades Dicopot, Berikut Penyebabnya
"Menurut analisis mereka kalau di depan itu masih ada PKL kemungkinan tingkat kunjungan masyarakat hampir tidak ada. Dan ini sudah dinilai dalam bentuk kerugian jika mereka tetap bekerjasama," tandasnya.
Diketahui, hingga saat ini income yang diterima Mega Mall tidak stabil atau cenderung menurun. Bahkan diklaim belum mendapatkan keuntungan. Hal ini menjadi sorotan, karena Mega Mall belum memberikan kontribusi pendapatan ke pemerintah kota Bengkulu.
"Bisa dikatakan income kami saat ini sangat kecil, banyak pelaku usaha yang keluar. Sekarang mau bayar gaji karyawan saja susah. Tetapi kami tetap berupaya mengelola sesuai dengan MoU bersama pemkot selama 40 tahun," pungkasnya. (Medi Karya Saputra)