BENGKULU, BE - Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Provinsi Bengkulu mengingatkan masyarakat agar waspada terhadap tawaran bekerja ke luar negeri.
Apalagi tawaran tersebut berasal dari orang yang tidak dikenal maupun lembaga penyalur tidak resmi. Sebab, bisa saja tawaran tersebut merupakan modus penipuan atau penjualan manusia.
Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Provinsi Bengkulu, Edwar Happy SSos mengatakan, masyarakat harus berhati-hati dan tidak terperdaya oleh janji gaji besar untuk bekerja di luar negeri. Sebab, banyak laporan kasus penipuan dengan modus yang sama dan telah menimbulkan kerugian bagi masyarakat, terutama calon pekerja tinggal di daerah pelosok.
"Masyarakat diingatkan untuk selalu berpikir dua kali sebelum mengambil keputusan untuk bekerja di luar negeri. Jika ada yang menawarkan pekerjaan di luar negeri dengan iming-iming gaji besar, jangan dipercaya, karena tidak semua tawaran tersebut dapat dipercaya. Bisa saja penipuan," kata Edwar, Senin (23/10).
Pemerintah Provinsi Bengkulu berkomitmen untuk melindungi masyarakat dari penipuan semacam itu dan akan meningkatkan pengawasan terhadap agen-agen perekrutan tenaga kerja. Hal itu dilakukan agar tidak ada masyarakat yang menjadi korban penipuan.
"Kami akan bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Kepolisian Daerah untuk mengawasi dan memeriksa kredibilitas agen-agen perekrutan. Jika terbukti melakukan penipuan, tindakan hukum tegas akan diterapkan," tegas Edwar.
Selain itu, Pemerintahan Provinsi Bengkulu juga mendorong masyarakat untuk melakukan pemeriksaan yang teliti sebelum memutuskan untuk bekerja ke luar negeri.
Calon pekerja disarankan untuk memverifikasi keabsahan perusahaan yang menawarkan pekerjaan, meminta informasi lebih lanjut tentang kontrak kerja, dan mencari sumber referensi dari pekerja sebelumnya.
Dengan demikian, diharapkan mereka dapat terhindar dari penipuan yang merugikan.
"Penipu itu biasanya menawarkan janji, jadi agar terhindar dari janji palsu, solusinya memverifikasi keabsahan perusahaan yang menawarkan pekerjaan, meminta informasi lebih lanjut tentang kontrak kerja, dan mencari sumber referensi dari pekerja sebelumnya," tuturnya.
Menurut Edwar, modus penipuan seperti ini telah banyak dilaporkan di beberapa daerah di Indonesia. Ini menunjukkan bahwa penipuan berkedok kerja di luar negeri menjadi ancaman nyata bagi pencari kerja. Oleh sebab itu, Pemerintah Provinsi Bengkulu akan selalu siap membantu para calon tenaga kerja yang ingin bekerja di luar negeri dengan cara yang aman dan resmi.
"Petani sawit diharapkan agar tetap waspada dan mengutip sumber informasi resmi ketika mencari peluang kerja ke luar negeri untuk menghindari risiko yang tidak diinginkan," tutupnya.
Salah satu warga Bengkulu yang pernah menjadi korban penipuan ini adalah Rifky Adwiansyah.
Ia mengaku, awalnya merasa senang dan beruntung karena mendapat tawaran pekerjaan sebagai kuli bangunan di Australia dengan gaji yang jauh di atas standar yakni Rp 30 juta per bulan. Namun, kenyataannya setelah membayar biaya keberangkatan sebesar Rp 15 juta hingga saat ini tidak pernah diberangkatkan ke Australia dan mendorong pihaknya melaporkan hal itu ke Polres Seluma.
"Tapi saya bersyukur orang yang menawarkan pekerjaan di luar negeri sudah ditangkap oleh polisi, semoga ini sebagai pelajaran bagi banyak orang di Bengkulu," tutupnya.(999)