KEPAHIANG, BE - Sebagai tempat paling awal terjadinya pembuangan sampah di lingkungan masyarakat, Pemerintah Desa (Pemdes) di Kabupaten Kepahiang diminta proaktif dalam hal penanganan dan permasalahan sampah yang ada di daerah tersebut. Sebab desa ikut menjadi contoh dalam melakukan penanganan sampah rumah tangga, mulai dari penyediaan kotak sampah hingga pengelolaannya.
BACA JUGA:Produksi Kopi Naik, Harga Meningkat
BACA JUGA:Pendaftar KPPS di Rejang Lebong Masih Kurang, Segini Jumlah Kekurangannya
Kepala DLH Kepahiang, Swifanedi Yusda SHut mengatakan, sudah seharusnya penanganan sampah dimulai dari tingkat desa. Untuk itulah peran Pemdes diminta untuk lebih proaktif dalam hal tersebut.
"Memang sudah jadi tugas dan tupoksi kami untuk menangani sampah. Namun kami berharap, Pemdes juga memperhatikan kondisi sampah di Kepahiang ini, seperti menyediakan kotak sampah di lingkungan desa. Karena dalam hal ini, desa dapat jadi contoh dalam melakukan penanganan sampah, jangan sampai warga buang sampah sembarangan. Untuk tugas jemput sampah tetap dilakukan oleh petugas kebersihan setiap harinya," jelas Swifanedi.
Swifanedi menerangkan, tujuannya untuk mengantisipasi agar masyarakat tidak membuang sampah di sungai, di drainase maupun melakukan penumpukan sampah. Sehingga memang peran aktif tersebut perlu dilakukan juga, agar masalah sampah tidak terus-terusan terjadi.
"Jika ada acara yang menimbulkan sampah dengan kapasitas banyak dan tidak bisa tertampung oleh desa. Maka hubungi saja kami, dan kami langsung akan mengangkutnya," singkatnya.
Untuk diketahui saat ini DLH Kepahiang hanya memiliki 9 armada pengangkut sampah beserta dengan pick up. Dimana setiap harinya, armada itu beroperasi untuk mengangkut sampah dari Pasar Kepahiang dan lingkungan di Kecamatan Kepahiang. Karena dengan armada yang dimiliki masih sangat terbatas dalam pengangkutan sampah dari beberapa wilayah kecamatan lainnya. (320)