Halnini mengingat Kuota BBM subsidi Bengkulu tahun 2024 ini hanya 267.716 Kilo Liter (KL) untuk BBM jenis Pertalite. Kemudian BBM jenis Bio Solar hanya 107.213 KL.
Setelah pemprov Bengkulu MoU dengan BPH Migas, Rohidin mengaku untuk memastikan penyaluran BBM agar tepat sasaran, pihaknya telah menyiapkan beberapa langkah
Yakni akan mencocokkan antara kuota yang diterima dengan BBM subsidi yang didistribusikan melalui SPBU ataupun lembaga resmi lainnya.
Selain itu, pemasangan CCTV di SPBU juga akan menjadi alat kontrol yang efektif. Karena CCTV di SPBU juga akan terhubung dengan BPH Migas dan PT Pertamina.
Sehingga nantinya dapat terlihat apa yang menjadi kendala antrean panjang pengisian BBM subsidi selama ini.
Selama ini, sebelum Pemprov MoU dengan BPH Migas, ia mengaku melihat masyarakat yang mengantre BBM subsidi bisa mencapai 2-3 Kilometer, bahkan hingga sehari semalam.
"Setelah MoU ini, kita lihat bagaimana kualitas layanan penyaluran BBM subsidi ke masyarakat, apakah berjalan baik atau tidak," sambung Rohidin.
Rohidin menegaskan, harapan dari Pemprov Bengkulu MoU dengan BPH Migas, agar semua permasalahan BBM subsidi di Bengkulu dapat terurai. Terlebih BBM subsidi itu salah satu pendapatan daerah dari pajak BBM.
BACA JUGA: Kendaraan Mati Pajak Dilarang Isi BBM Subsidi, Begini Penjelasan Pemprov Bengkulu
Sementara itu, Kepala BPH Migas, Erika Retnowati mengatakan, melalui MoU tersebut, Pemprov Bengkulu dapat memberikan dukungan terkait BBM subsidi.