Harianbengkuluekspress.id – Kasus deman berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Mukomuko semakin melonjak.
Data yang didapat Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, pada Januari hingga Maret 2024 ini tercatat 85 warga di Mukomuko positif DBD.
Dari jumlah itu, 2 orang dikabarkan meninggal dunia.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten, Bustam Bustomo SKM mengatakan jumlah kasus DBD tahun 2024 mengalami peningkatan.
Sebelumnya kasus DBD yang terdata hanya ada 80, dan saat ini naik menjadi 85 kasus.
BACA JUGA:Bercerai, Gaji ASN Dipotong, Gubernur: Agar Anak Tak Terlantar
BACA JUGA:HET Elpiji Subsidi di Mukomuko Segini
“Puluhan kasus yang tercatat ini tersebar di seluruh kecamatan. Namun untuk yang paling banyak kasus ada di Kecamatan Kota Mukomuko, Penarik dan Lubuk Sanai,” bebernya.
Ia juga menyebutkan, ada 2 kasus yang dilaporkan meninggal dunia. Yakni
bayi berusia 11 bulan dan lansia berusia 53 tahun di Desa Selagan Jaya (SP3), Kecamatan Kota Mukomuko.
Bustam mengaku akan terus mengupayakan memutus mata rantai
perkembangan biak nyamuk DBD. Pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di lingkungan masing-masing merupakan langkah paling tepat untuk memberantas penyakit DBD.
“Pengasapan atau fogging bukan sebuah solusi tepat untuk mengatasi DBD. Karena kalau pengasapan terus dilakukan, dan nyamuk itu tidak mati. Maka
nyamuk DBD akan menjadi kebal. Untuk menekan kasus DBD, caranya menjaga kebersihan lingkungan pekarangan rumah, atur pola makan yang sehat dan rajin berolahraga,” bebernya.
Meningkatnya kasus DBD ini, kuat dugaan karena adanya pergantian musim dari kemarau ke musim hujan. Sebagai upaya untuk menekan jumlah